TIPS MENDIDIK ANAK
KENALKAN HATI YANG PENUH EMPATI
Anak terlahir putih bersih tanpa noda. Sejak dini,
orang tua hendaknya mengenalkan dan mengondisikan anak agar kelak mempunyai
hati yang penuh empati. Empati adalah kemampuan untuk melihat dengan mata orang
lain, mendengar dengan telinga orang lain, dan merasakan dengan hati orang
lain. Dengan kata lain, anak kelak mampu menegarai segala sesuatu sesuai dengan
batasan orang lain sehingga anak tersebut tidak semena-mena, menuntut diluar
takaran kewajaran dan suka mengintimidasi.
Bagaimana caranya? Mulailah sejak masih kecil melalui
pendidikan dalam keluarga yang bersinergi dengan pola didik guru di sekolah.
Syarat itu, menurut psykolog adalah lingkungan yang penuh cinta dan rasa aman.
Itu tugas mutlak orang tua. Mulailah dengan memperlakukan anak dengan
kelembutan hati bukan perlakukan kasar seperti menghardik atai mengancam.
Tanpa sadar para orang tua mungkin telah menghardik
atau memukul anak yang telah berbuat salah. Sikap negative ini hanya akan
membuat hati anak mengerut dan mengeras seperti batu sehingga rasa empati akan
sulit untuk tumbuh. Sebaliknya dengan merasakan kesedihan dan kesulitan orang
lain, membuat hatinya lunak, penuh kasih sayang dan peduli. Seperti sejak kecil
mengajak sang anak untuk ikut dalam kegiatan social atau mendatangi panti
asuhan sehingga hatinya akan ikut merasakan keadaan sekelilingnya. Itulah hati
yang berempati.
Karena itu curahkan kasih saying dan empati
sebesar-besarnya sejak anak usia dini. Sebagai contoh kecil, apabila seorang
anak berlari-lari sehingga jatuh dan terluka. Dia sebelumnya tidak akan tahu
kalau akibat dari berlari-lari adalah terjatuh dan terluka. Banyak orang tua
yang langsung memarahi si anak dengan menjewer kuping atau mukul bokongnya
karena telah melakukan kesalahan sehingga anak merasa selalu disalahkan atas
tindakannya sehingga si kecil akan bertambah keras dalam menangis. Dalam benak
si anak akan membekas kalo dia sudah jatuh tapi malah di bentak dan dipukul.
Ini merupakan penghakiman yang akan menghancurkan atau menciutkan hati anak,
sekaligus menghambat tumbuhnya rasa empati dalam diri anak.
Lalu bagaimana cara bereaksi yang benar untuk
menanamkan rasa empati pada hati anak ? langkah awal adalah raih dia dari
jatuhnya, ambil ke pangkuan, peluk dan hibur sehingga dia merasakan kasih
sayang anda hingga dia merasa nyaman dan berhenti dari menangis sambil
membersihkan lukanya sehingga dia merasa selalu ada yang mendukungnya. Setelah
dia merasa nyaman, perlahan diajak untuk berdialog tentang kesalahannya tadi
serta jelaskan kalau berlari itu bias membuatnya terjatuh dan sakit dengan
perasaan hati ke hati. Gunakan bahasa yang mudah untuk dipahami oleh anak
sehingga dia cepat memahami apa yang sedang dibicarakan. Setelah anak bisa
memahami maka kejadian-kejadian yang seharusnya tidak dilakukan akan secara
sendiri dia hindari tanpa harus kita larang.
Saat masih kanak-kanak, otak anak dapat merekam
dengan sangat kuat segala stimulus yang diberikan oleh orang dekatnya yaitu
orang tuanya. Itu sebabnya, sejak dini orang tua wajib mengenalkan rasa empati
pada anak agar kelak batinnya mampu berempati dengan baik dengan sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar