ilustrasi (foto: Thinkstock)
Pemicu Gadis Remaja Berani Berhubungan Seks di Luar Nikah
Putro Agus Harnowo - detikHealth
Jakarta - Kasus gadis remaja yang
melakukan hubungan seks di luar nikah semakin banyak. Masalah ini tak
hanya dialami di tanah air, namun juga dialami oleh banyak negara di
berbagai belahan bumi.
Maraknya tontonan berbau seks dan mudahnya
akses internet untuk mendapat berbagai macam konten agaknya memicu
remaja melakukan seks di luar nikah.
Seperti dilansir mid-day.com,
Kamis (30/5/2012), berikut adalah faktor-faktor yang berperan dalam
peningkatan kasus gadis remaja yang melakukan seks di luar nikah.
Orangtua
yang menutup mata terhadap perilaku dan tindakan anak remajanya justru
makin mendorong remaja untuk berhubungan seks. Demikian kesimpulan
sebuah penelitian yang mencoba mencari kaitan antara pengasuhan dengan
peningkatan aktivitas seksual pada remaja.
"Belum ditemukan
kaitan antara orangtua yang sangat mengontrol perilaku anak-anaknya
dengan peningkatan aktifitas seksual pada remaja. Meskipun demikian,
anak-anak tetap perlu diberi kebebasan," kata peneliti, Rebekah Levine
Coley.
2. Konsumsi alkohol
Kebiasaan
minum alkohol atau minuman keras membuat remaja tak bisa mengendalikan
perilakunya, termasuk dalam melakukan aktifitas seks. Akibatnya bisa
berisiko terkena penyakit menular seksual.
3. Bacaan remaja yang bermuatan seks
Membaca
buku adalah kebiasaan yang baik. Tapi sebuah penelitian menemukan bahwa
buku remaja populer terkadang memuat kisah-kisah seksual yang
eksplisit. Artinya, orangtua perlu memantau bahan bacaan remaja
gadisnya. Tidak semua bahan bacaan baik untuk dibaca.
"Buku yang
ditujukan untuk anak berusia 12 - 13 tahun tak kalah menariknya dengan
bacaan untuk usia 14 tahun ke atas. Apalagi, seks yang sehat, aman dan
konsekuensi dari hubungan seks hampir tidak pernah disebutkan dalam
novel," kata Sarah Coyne, psikolog di Universitas Brigham Young.
4. Perilaku lesbianisme pada remaja meningkat
Sebuah
penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa jumlah gadis remaja yang
melakukan kontak seksual dengan sesama wanita makin banyak dibanding
sebelumnya. Menurut data statistik, 11% gadis berusia 17 tahun telah
melakukan kontak seksual dengan gadis remaja lain. Padahal pada tahun
2002, angkanya hanya 5%.
5. Gadget
Sebuah penelitian
menemukan makin banyak gadis yang menginjak usia awal remaja melakukan
sexting, yaitu mengirimkan SMS dengan kata-kata bermuatan seks. Bahkan
remaja putri ini juga mengirim foto seksinya kepada pacar.
"Jumlah
pelaku sexting terus meningkat. Kami menemukan banyak bukti gadis
remaja berusia 12 - 13 tahun dipaksa mengirimkan foto seksinya oleh
pacar," kata Jon Brown, kepala program kekerasan seksual National
Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC) di Inggris.
Sebuah
penelitian menemukan bahwa kelebihan berat badan atau bagaimana para
gadis remaja memandang berat badannya sendiri berperan penting dalam
melakukan hubungan seks yang berisiko.
Peneliti dari Universitas
Pittsburgh menemukan bahwa remaja wanita yang aktif secara seksual dan
kelebihan berat badan atau merasa dirinya kelebihan berat badan lebih
kecil kemungkinannya menggunakan kondom dibandingkan yang merasa berat
badannya normal.
( pah/ir )






Tidak ada komentar:
Posting Komentar