CAMCAU
TANAMAN RAMBAT BERKHASIAT OBAT
MINUM CAMCAU REDAKAN TYPHUS DAN AKARNYA DAPAT MENJADI
OBAT RADANG USUS.
Camcau bukan hanya sebagai bahan pelepas dahaga, tapi
juga bahan obat alami. Antara lain dapat menyembuhkan radang lambung, demam,
sariawan juga tekanan darah tinggi dan kanker. Bagian tanaman yang digunakan
adalah rimpang dan daunnya. Bahan minuman tradisional ini mudah dijumpai
dimana-mana. Dijajakan dijalan-jalan bahkan juga tersedia pada resto bergengsi.
Dua tanaman camcau yang sering kita jumpai di tanam
di pekarangan rumah adalah camcau hijau ( cyclea barbata miers ) dan camcau
hitam ( mesona palustris Bl). Kalau camcau hijau banyak tumbuh di kawasan
sampai setinggi 800 meter diatas permukaan laut, maka camcau hitam dapat tumbuh
subur di kawasan lebih tinggi yakni dari 1.800 meter diatas permukaan laut.
Selain dijumpai dipekarangan, camcau hijau juga
tumbuh liar dihutan-hutan. Tumbuhan ini batangnya memanjat dan membelit,
panjangnya dapat mencapai sekitar 15 meter. Daunnya berbentuk segitiga atau
jantung. Tangkai daunnya tidak berada di tepi daun melainkan berada lebih agak
ketengah. Akarnya kadang-kadang besar dan berdaging.
Camcau hijau juga dinamai camcauh, camcau kebo,
tarawulu, trawulu, krotok, juju dan kepeng. Sementara camcau hitam juga sering
disebut camcau hideung dan janggelan.
Dalam Cabe Puyang Warisan Nenek Moyang ( Balai
Pustaka 1996 ) disebutkan daun camcau hijau dapat digunakan untuk menyembuhkan
disentri, beser kencing, typhus, perut hyeri, lebam, tekanan darah tinggi, keracunan
makanan udang. Sedang akarnya dapat dipakai mengobati demam, panas badan dan
radang usus.
Proses
ekstraksi janggelan dilakukan dengan perebusan. Pada tahap ini beberapa jenis
mineral sering kali ditambahkan untuk meningkatkan reedmen ekstrak dan kekuatan
gel. Di Indonesia, mineral yang sering digunakan oleh para perajin adalah abu
qi, sedangkan dai Cina mineral yang biasa ditambahkan pada saat ekstraksi
adalah natrium, dalam bentuk natrium bikarbonat atau natrium karbonat.
Abu
qi adalah bentuk modern dari air qi. Secara tradisional air qi atau londo
merang ( bahasa jawa ) dibuat dari abu tangkai pakai yang sudah direndam
sebelumnya dalam air kemudian disaring. Komponen utama abu qi adalah Na, K dan
Ca. tetapi tidak tertutup kemungkinan bahwa yang banyak dijual sebagai abu qi
banyak mengandung borax.
Pada berbagai penelitian disebutkan juga bahwa gel
cincau hitam yang berkualitas baik dapat dibuat tanpa penambahan abu qi pada
saat ekstraksi. Namun sebagai konsekwensinya, waktu yang diperlukan untuk ekstraksi
menjadi lebih lama.
Dalam ajaran nenek moyang, sebenarnya membuat cincau
sangatlah mudah dengan hanya meremas-remas daun cincau itu. Hal itu masih
dilakukan saat membuat cincau hijau, orang Bandung biasa menyebutnya camcau.
Cincau hijau dibuat dari daun cincau.
Tanaman asli Asia Tenggara ini termasuk dalam suku
sirawan-sirawanan ( manis permaceae ), biasanya disebut orang Sunda, tarawulu,
trewulu, camcauh. Tanaman ini baik di Sunda atau Jawa, dulu kerap menjadi
tanaman pagar. Di Jawa Barat masih dapat kita jumpai tanaman ini, dan tak
jarang orang langsung mengonsumsinya untuk membuat camcau.
Cara membuatnya sangat mudah seperti yang biasa
dilakukan nenek moyang kita. Yakni cuci daun cincau yang dipetik dari tangkai,
rendam dalam air, diremas-remas, kemudian didiamkan selama 24 jam ( sampai
berbentuk agar-agar ). Tujuan mendiamkan semalam adalah untuk memberikan
kesempatan pada hidrat arang mengikat air sebanyak-banyaknya.

Yang butuh bibit dan daun cincao bisa hubungi kami 082136712513 atau chasiapro@gmail.com @Trims Prabowo Jogja
BalasHapus