ANGKAT KAKI ATAU NUNGGING?
Perempuan manakala ia telah menjadi seorang istri,
hal yang paling diinginkannya tentu terjadinya kehamilan. Beberapa bulan yang
lalu, ketika usia perkawinan kami memasuki usia 8 bulan dan orang sudah ramai
berkicau menanyakan kapan saya hamil, saya pun mulai panik.
Datang ke dokter kandungan dan meminta untuk
melakukan pemeriksaan kesuburan tentu merupakan hal yang konyol. Dan yang
terbayang adalah sang dokter yang saya kunjungi akan tersenyum simpul sambil
berkata, “Datang lagi deh kalau sudah setahun belum punya anak.”
Dan memang pada umumnya pasangan suami istri baru
datang melakukan pemeriksaan kesuburan apabila telah memasuki usia setahun
perkawinan dan belum dikaruniai anak.
Daripada saya kecele, lebih baik saya segera urungkan
niat untuk melakukan jenis pemeriksaan ini. Dan jalan keluar untuk memecahkan
kebuntuan tentang belum hamilnya saya adalah dengan menanyakan pada seorang
teman saya yang berprofesi sebagai perawat. Walaupun saya begitu meragukan
kompetensinya dalam hal tebak-menebak kemungkinan belum hamilnya saya.
Dia bercerita bahwa kalau mau cepat punya anak,
setelah campur dengan suami maka segeralah nungging dengan posisi seperti orang
sedang sujud. Dengan cara demikian maka sperma akan terbantu untuk melaju dengan
cepat.
Saya mencoba beberapa kali saran teman saya ini. Dan
hasilnya NYUSAHIN. Saya berhenti nungging.
Hampir setahun belum punya keturunan, saya semakin
resah. Akhirnya saya pergi ke dokter kandungan untuk USG. Memastikan apakah
rahim saya normal atau perlu perlakuan khusus agar terjadi kehamilan.
Alhamdulillah, rahim saya normal. Tapi, dokter
menyarankan agar setelah campur dengan suami kaki diangkat atau diganjal dengan
bantal. Apapun lah, asal panggul posisinya naik. Sebuah saran yang sangat kontras.
Dan tentu saja saya memilih saran dokter.
Saya mencoba mencari tahu jawabannya. Kenapa sampai
ada yang menyarankan nungging dan ada yang menyarankan angkat kaki. Walaupun
saya meragukan teman saya yang perawat itu, namun saya tentu saja tidak bisa menafikkan
bahwa dia pasti memiliki teori medis yang mendukung argumennya. Dan memang
terbukti, hanya lewat sebulan usia pernikahannya dia langsung hamil akibat
posisi nungging itu.
Dan akhirnya saya mendapatkan jawaban yang akurat
dari seorang dokter kandungan kawakan yang sudah terkenal dan tak asing lagi,
dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG.
65% wanita memiliki rahim antefleksi yaitu kondisi
dimana mulut rahim menghadap ke depan. Untuk jenis rahim seperti ini, upaya
yang dapat dilakukan agar cepat terjadi pembuahan adalah dengan mengangkat
kedua kaki setelah campur dengan suami. Dan ini adalah tipe rahim saya.
35% wanita memiliki rahim retrofleksi yaitu kondisi
dimana mulut rahim menghadap ke belakang. Nah, untuk wanita dengan tipe rahim
seperti ini, tindakan yang tepat setelah campur adalah nungging.
Jangan sampai tertukar posisi. Kalau tertukar posisi,
yang terjadi adalah bukannya spermanya melaju semakin kencang tapi malah
tumpah.
Tipe rahim ini hanya bisa diketahui lewat USG. Tipe
yang manakah Anda?? Selamat mencoba!! Semoga Allah menghadiahkan bayi atas
usaha Anda!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar