Proses menstruasi pada wanita
Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler
yang mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini
melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang
dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar dibawah otak depan, dan indung telur.
Pada permulaan daur, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal. Lapisan
ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita
tersebut hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di dalam indung telur untuk
mulai berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur dilepaskan dari indung telur
wanita dan mulai bergerak menuju tuba Falopii terus ke rahim. Bila telur tidak
dibuahi oleh sperma pada saat berhubungan intim (atau saat inseminasi buatan),
lapisan rahim akan berpisah dari dinding uterus dan mulai luruh serta akan
dikeluarkan melalui vagina. Periode pengeluaran darah, dikenal sebagai periode
menstruasi (atau mens, atau haid), berlangsung selama tiga hingga tujuh hari.
Bila seorang wanita menjadi hamil, menstruasi bulanannya akan berhenti. Oleh
karena itu, menghilangnya menstruasi bulanan merupakan tanda (walaupun tidak
selalu) bahwa seorang wanita sedang hamil. Kehamilan dapat di konfirmasi dengan
pemeriksaan darah sederhana.
Kecuali jika seorang gadis telah dipersiapkan
akan kedatangan menstruasi, hal ini bisa menjadi saat yang mengecewakan
baginya. Anak-anak perempuan yang tidak mengenal tubuh mereka dan proses
reproduksi dapat mengira bahwa menstruasi merupakan bukti adanya penyakit atau
bahkan hukuman akan tingkah laku yang buruk. Anak-anak perempuan yang tidak
diajari untuk menganggap menstruasi sebagai fungsi tubuh normal dapat mengalami
rasa malu yang amat dan perasaan kotor saat menstruasi pertama mereka. Bahkan
saat menstruasi akhirnya dikenali sebagai proses yang normal, perasaan kotor
dapat tinggal sampai masa dewasa. Namun, dalam tahun-tahun belakangan ini
pendidikan anatomi dan fisiologi yang lebih baik telah menjadikan penerimaan
akan menstruasi. Malahan banyak wanita yang melihat menstruasi dengan bangga
sebagai proses yang hanya terjadi pada wanita. Beberapa keluarga bahkan
memiliki perayaan khusus untuk menghormati kedewasaan seorang wanita muda.
Meskipun begitu, banyak wanita mengalami
ketidaknyamanan fisik selama beberapa hari sebelum periode menstruasi mereka
datang. Kira-kira setengah dari seluruh wanita menderita akibat dismenore, atau
menstruasi yang menyakitkan. Hal ini khususnya sering terjadi awal-awal masa
dewasa. Gejala-gejala dari gangguan menstruasi dapat berupa payudara yang
melunak, puting susu yang nyeri, bengkak, dan mudah tersinggung. Beberapa
wanita mengalami gangguan yang cukup berat seperti keram yang disebabkan oleh
kontraksi otot-otot halus rahim, sakit kepala, sakit pada bagian tengah perut,
gelisah, letih, hidung tersumbat, dan ingin menangis. Dalam bentuk yang paling
berat, sering melibatkan depresi dan kemarahan, kondisi ini dikenal sebagai
gejala datang bulan atau PMS, dan mungkin membutuhkan penanganan medis.
Dalam beberapa kasus pengadilan di Inggris dan Perancis,
para pengacara telah menggunakan keberadaan PMS untuk berargumentasi mengenai
turunnya kemampuan saat melakukan perbuatan kriminal. Di masa lalu, PMS
dianggap sebagai kondisi psikosomatik, dan berlanjut menjadi subyek tertawaan,
sekarang PMS dikenal memiliki sebab organik. Beberapa pengobatan telah
diciptakan untuk mengatasi gejala-gejala PMS.
Beberapa wanita mengalami sebuah kondisi yang
dikenal sebagai amenore, atau kegagalan bermenstruasi selama masa waktu
perpanjangan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor termasuk
stres, hilang berat badan, olahraga berat secara teratur, atau penyakit.
Sebaliknya, beberapa wanita mengalami aliran menstruasi yang berlebihan,
kondisi yang dikenal sebagai menoragi. Tidak hanya aliran darah menjadi banyak,
namun dapat berlangsung lebih lama dari periode normal.
Sikap terhadap menstruasi dapat berbeda pada
setiap masyarakat. Banyak masyarakat yang memandang wanita sebagai
terkontaminasi atau tercemar saat menstruasi dan tidak mengikutsertakan mereka dalam
kegiatan-kegiatan masyarakat karena takut akan ikut tercemar. Menstruasi adalah
satu dari banyak pembenaran yang telah diberikan untuk menghalangi wanita
memasuki peran-peran keagamaan pada beberapa agama. Ritual pembersihan di akhir
menstruasi dianjurkan pada beberapa masyarakat. Namun, masyarakat lain
menganggap menstruasi sebagai fungsi tubuh normal dan tidak menghukum atau
menghalangi wanita saat mereka mengalaminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar