Sel Manusia
Sel adalah satuan kehidupan yang paling mendasar. Sel merupakan unit terkecil yang masih dapat menjalankan proses yang berhubungan dengan kehidupan. Pada manusia, sel adalah blok-blok pembangun hidup bagi tubuh. Sel-sel yang menyusun tubuh manusia berukuran sangat kecil yang rata-rata bergaris tengah sekitar 10 sampai 20 mikrometer. Walaupun sebenarnya tidak ada yang namanya sel “tipikal”, karena begitu beragamnya spesialisasi struktur dan fungsi, berbagai sel memiliki tiga subdivisi utama: membran plasma, nukleus, dan sitoplasma.
Membran plasma atau membran sel adalah suatu struktur membranosa yang sangat tipis yang membungkus setiap sel, memisahkan isi sel dengan lingkungannya. Membran plasma dibentuk oleh lipid berlapis ganda yang bersifat cairan dengan protein-protein terbenam di dalamnya dan dilekati berbagai karbohidrat di permukaan luarnya. Membran plasma berfungsi memisahkan cairan intrasel dan ekstrasel, sebagai penghalang mekanis untuk menahan isi sel, serta mengontrol secara selektif pergerakan berbagai molekul antara cairan intrasel dan cairan ekstrasel.
Dua bagian utama interior sel adalah nukleus dan sitoplasma.
Nukleus dikelilingi oleh suatu membran berlapis ganda yang memisahkannya dari
bagian-bagian sel lain. Di dalam nukleus terdapat materi genetik sel , DNA,
yang mempunyai dua fungsi penting yakni memberikan kode atau instruksi untuk
mengarahkan sintesis berbagai protein structural dan enzimatik spesifik di
dalam sel dan sebagai cetak biru genetik selama replikasi sel untuk memastikan
bahwa sel menghasilkan sel anak persis induknya sehingga dapat terus dihasilkan
jenis sel yang identik di dalam tubuh. Lebih jauh lagi, pada sel-sel sistem
reproduksi, cetak biru DNA berfungsi untuk mewariskan karakteristik generasi ke
generasi selanjutnya.
Sitoplasma adalah bagian interior sel yang tidak
ditempati oleh nukleus. Sitoplasma mengandung sejumlah struktur tersendiri,
yang sangat terorganisasi, dan terbungkus membran – organel – yang tersebar di
dalam massa
kompleks mirip gel yang disebut sitosol. Hampir semua sel memiliki lima jenis utama organel –
retikulum endoplasma, kompleks Golgi, lisosom, peroksisom, dan mitokondria.
Organel-organel ini serupa satu sama lain di dalam semua sel, walaupun terdapat
beberapa variasi bergantung pada kemampuan khusus tiap-tiap jenis sel. Bagian
sitoplasma sisanya (bagian yang tidak ditempati oleh organel) terdiri dari sitosol,
suatu massa
semicair yang diikat oleh aringan protein luas yang membenruk sitoskeleton.
Jaringan sitoskeleton menentukan bentuk sel, menyokong organisasi internal, dan
mengatur berbagai pergerakannya.
Sel
manusia mempunyai beberapa karakteristik yakni
1.
Sangat
kompleks
Molekul-molekul sederhana – kompleks
--> organel --> sel Misalnya C, H, O, N, S, P asam
amino protein misalnya salah satu komponen dalam
mitokondria yang merupakan organel dari sel
Macam-macam organel:
a.
Retikulum
Endoplasma
Retikulum endoplasma (RE) adalah pabrik
untuk sintesis, merupakan suatu sistem membranosa terisi cairan yang tersebar
luas di seluruh sitosol, dan memiliki saluran yang berhubungan. RE dibagi
menjadi dua yakni:
1)
RE kasar
Ditempeli ribosom, berfungsi
mensintesis dan melepaskan berbagai protein baru ke dalam lumen RE, yaitu ruang
berisi cairan yang dibungkus oleh membran RE. Protein-protein tersebut ada yang
diekspor ke luar sebagai produk sekretorik dan ada yang diangkut ke
tempat-tempat di dalam sel untuk pembentukan membran sel baru (membran plasma
baru atau membran organel baru) dan komponen protein pada organel lain.
2)
RE halus
Pada sebagian besar sel, RE halus relatif
jarang dan berfungsi terutama sebagai pusat pengemasan dan pengeluaran
molekul-molekul yang akan dipindahkan dari RE kasar.
b.
Ribosom
Ribosom merupakan tempat pembuatan
protein. Ribosom membangun protein dalam dua lokasi sitoplasmik. Ribosom bebas
tersuspensi dalam sitosol, sementara ribosom terikat menempel pada RE.
c.
Kompleks
Golgi
Kompleks Golgi menyelesaikan,
menyortir, dan mengirim produk sel. Setelah meninggalkan RE banyak vasikula
transport berpindah ke kompleks Golgi. Di sini, produk RE dimodifikasi dan
disimpan, dan kemudian dikirim ke tujuan lain. Kompleks Golgi terdiri dari
kantung membran pipih yang disebut sisterne.
d.
Lisosom
Lisosom adalah kantung terbungkus
membran yang mengandung enzim-enzim hidrolitik kuat yang mampu mencerna
berbagai sisa sel dan benda asing yang tidak dinginkan. Bahan ekstrasel yang
akan dihancurkan oleh enzim-enzim lisosom dibawa ke bagian dalam sel melalui
proses endositosis. Pada endositosis, membran plasma mengalami invaginasi
(melekuk ke dalam), membentuk suatu kantung yang mengandung sedikit cairan
ekstrasel. Membran plasma kemudian menutup di permukaan tabung, membentuk
vesikel kecil intrasel yang terbungkus membran dengan isi kantung terperangkap
di dalamnya.
Sebagian kecil sel, terutama sel darah
putih, melakukan bentuk khusus endositosis yang disebut fagositosis. Apabila
sebuah sel darah putih menjumpai sebuah partikel multimolekul besar, misalnya
bakteri atau sisa jaringan, sel tersebut menjulurkan tonjolan permukaan yang
seluruhnya menutupi atau mengelilingi partikel tersebut. Lisosom dapat
bergabung dengan dengan organel-organel yang sudah tua atau rusak untuk
menyingkirkan bagian-bagian sel yang tidak berguna. Pada keadaan tertentu,
lisosom menyebabkan penghancuran diri sel sehat secara normal.
e.
Peroksisom
Peroksisom mengandung enzim oksidatif
yang mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen, yang menghasilkan
hidrogen peroksida (H2O2) sebagai produk samping dan berpotensi merusak sel.
Walaupun demikian, peroksisom juga mengandung katalase, suatu enzim antioksidan
yang menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 yang tidak berbahaya.
f.
Mitokondria
Mitokondria adalah organel energi yang
mengambil energi dari zat-zat gizi dalam makanan dan mengubahnya menjadi suatu
bentuk yang dapat digunakan untuk menjalankan aktivitas sel.
2.
Memiliki
informasi genetik yakni gen yang merupakan blueprint untuk struktur sel, seluruh
aktivitas dan fungsi sel
3.
Dapat bereproduksi
pada kebanyakan sel. Beberapa sel tubuh, misalnya sel saraf dan sel otot, telah
kehilangan kemampuan untuk bereproduksi.
4.
Memperoleh dan
menggunakan energy
5.
Melakukan metabolisme
sel
6.
Terdapat suatu
aktivitas dalam sel manusia yang dinamis, misalnya perubahan bentuk sel
akibat aksi dari protein-protein dalam sitoplasma
7.
Dapat memberi respon
terhadap suatu stimulus
Sel mempunyai reseptor hormon, reseptor
faktor tumbuh, reseptor matriks ekstraselular, atau reseptor lainnya. Respon
sel misalnya metabolisme sel, proliferasi sel atau gerakan sel.
8.
Mampu
mengatur diri sendiri (self regulation) misalnya pengaturan siklus sel.
DAFTAR PUSTAKA
Sherwood
L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem (Human Physiology: From Cells to
Systems). Ed 2. Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. Biologi. Ed. 5.
Prof. Subowo. Biologi sel
Prof. Subowo. Biologi sel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar