Senin, 25 Juni 2012

cara kontrasepsi bagi pria

Cukup Dioleskan, Jumlah Sperma Menurun Drastis

Putro Agus Harnowo - detikHealth

img
ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta, Metode kontrasepsi sudah ada sejak setengah abad yang lalu. Tapi selain kondom dan vasektomi, alat kontrasepsi lebih banyak menyasar pada wanita dibanding pria. Kini, ilmuwan membuat alat kontrasepsi khusus pria dalam bentuk gel oles yang mudah digunakan.

Inovasi ini dilakukan oleh para ilmuwan di Los Angeles Biomedical Research Institute di Harbor dan UCLA Medical Center. Metode baru yang inovatif ini digadang-gadang akan menjadi pilihan alat kontrasepsi yang praktis untuk pria. Penggunaanya meniru gel-gel kebanyakan yang langsung dioleskan pada kulit.

"Ramuan dalam gel ini terdiri dari kombinasi hormon testosteron laki-laki dengan progestin sintesis baru yang disebut Nestorone untuk mengurangi produksi sperma pria secara drastis," kata peneliti, Christine Wang seperti dilansir Gizmodo, Selasa (26/6/2012).

Menurut Wang, lotion ini ampuh menurunkan jumlah sperma pada sekitar 89% pria dalam percobaan. Cara kerja gel kontrasepsi ini akan dibeberkan dalam pertemuan tahunan Endocrine Society di Houston. Namun metode ini sebenarnya bukan yang pertama kalinya menggunakan kombinasi testosteron dan progestin untuk membuat alat kontrasepsi pria.

Sebelumnya sudah ada banyak metode kontrasepsi yang menggunakan pil, implan atau suntikan progestin di klinik kesuburan. Namun gel yang dioleskan pada kulit ini berbeda karena tidak membutuhkan proses yang rumit dan dapat digunakan di rumah dengan mudah.

Progestin digunakan untuk meningkatkan efektivitas kontrasepsi testosteron. Bila digunakan bersama-sama, progestin dan testoteron akan mematikan produksi hormon reproduksi yang mengendalikan produksi sperma. Tidak seperti progestin lain, alat kontrasepsi ini tidak memiliki efek samping seperti munculnya jerawat dan perubahan kadar kolesterol.

Saat menguji obat ini, para peneliti menemukan bahwa 88-89% pria yang diuji memiliki konsentrasi sperma kurang dari 1 juta sperma per mililiter. Kadar ini sudah dianggap kecil kemungkinannya dapat membuahi sel telur. Bahkan sebanyak 78% di antaranya sama sekali tidak menghasilkan sperma, tergantung pada dosis progestin yang diberikan.

"Hal ini jelas sangat menggembirakan, tetapi jumlahnya memang masih jauh dari sempurna dibandingkan efektivitas pil kontrasepsi yang dikonsumsi para wanita," kata Wang.

Wanita yang mengkonsumsi pil kontrasepsi memiliki kemungkinan hamil hanya sebesar 0,3% per tahun. Namun gel kontrasepsi ini masih bisa membuat pria memproduksi sperma sebanyak 10% sehingga masih bisa menimbulkan risiko kehamilan. Oleh karena itu, para peneliti masih berusaha menyempurnakan lagi efektivitas gel ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

Pages - Menu

Popular Posts

Labels

Label

Blogroll

About

Blogger templates

Blogger news