Imunisas TT untuk Ibu Hamil
Imunisasi
Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya
pencegahan terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005).
Tetanus
timbul jika ketika spora bakteri Clostridium Tetani masuk ke dalam luka
atau tali pusat (pada bayi baru lahir). Spora secara umum terdapat pada
tanah. Manusia dari segala umur bisa terkena tetanus, tetapi penyakit
ini lebih sering ditemukan dan bersifat serius pada bayi baru
lahir(tetanus neonatal). Tetanus neonatal yang biasanya bersifat fatal,
terutama sering ditemukan didaerah rural dimana persalinan terjadi di
rumah tanpa prosedur yang cukup steril.
Tetanus dapat dicegah dengan melakukan imunisasi Tetanus-Toxoid (TT). Tetanus neonatal bisa dicegah dengan mengimunisasi wanita usia subur (WUS), baik saat hamil maupun di luar kehamilan. Hal ini akan memproteksi ibu dan bayi melalui transfer antibodi tetanus ke bayi. Juga tak kalah pentingnya, proses pertolongan persalinan yang bersih (steril) bisa mencegah tetanus neonatal dan ibu.
Tetanus dapat dicegah dengan melakukan imunisasi Tetanus-Toxoid (TT). Tetanus neonatal bisa dicegah dengan mengimunisasi wanita usia subur (WUS), baik saat hamil maupun di luar kehamilan. Hal ini akan memproteksi ibu dan bayi melalui transfer antibodi tetanus ke bayi. Juga tak kalah pentingnya, proses pertolongan persalinan yang bersih (steril) bisa mencegah tetanus neonatal dan ibu.
Manfaat imunisasi TT ibu hamil
a.
Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN,
2005; Chin, 2000). Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang
terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh
clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan
menyerang sistim saraf pusat (Saifuddin dkk, 2001).
b. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI, 2000)
Kedua
manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari
program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan
tetanus neonatorum (Depkes, 2004)
Seseorang
yang pernah kena tetanus tidak akan memiliki kekbalan secara alami dan
bisa terinfeksi lagi, karena itu perlu dilakukan imunisasi. Agar
terlindung seumur hidup dari tetanus, individu harus mendapatkan 3 kali
imunisasi DPT saat masih bayi, diikuti dengan TT booster pada usia masuk
sekolah dasar (4-7 tahun), pada saat ABG (12-15 tahun), dan saat awal
dewasa (Total 6 kali).
Sedangkan
di Indonesia sudah dilakukan kegiatan eleminasi Tetanus via program
BIAS, dimana anak SD kelas 1,2 dan 3 dilakukan imunisasi TT. Sehingga
nantinya anak2 kita yang dulunya sudah ikut BIAS sudah terlindungi
terhadap tetanus seumur hidupnya. Tetapi jika jarak imunisasi terakhir
yang diterima sudah sepeuluh tahun atau lebih, maka tetap perlu
dilakukan imuniasasi TT-booster saat nantinya hamil. Jika ada luka yang
dicurigai akan terkena tetanus, maka perlu dilakukan dilakukan pemberian
booster TT jika imunisasi terakhir yang diterima sudah melebihi 5
tahun.
Sedangkan
program imunisasi TT pada wanita hamil di Indonesia, biasanya diberikan
2 kali, karena dianggap belum terimunisasi secara sempurna (6 kali).
WUS yang sekarang ada adalah generasi yang belum menjalani imunisasi
lengkap Tetanus. TT pertama dapat diberikan sejak di ketahui positif
hamil dan TT yang kedua minimal 4 minggu setelah TT yang pertama.
Sedangkan batas terakhir pemberian TT yang kedua adalah minimal 2 minggu
sebelum melahirkan.
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar