Bagaimana Cara Mengejan Yang Baik saat melahirkan?
Bagaimana
cara mengejan yang baik saat melahirkan? Ini adalah pertanyaan yang
hampir selalu diungkapkan oleh klien saya di kelas hypnobirthing
terutama mereka yang baru pertama kali hamil atau belum mempunyai
pengalaman sama sekali tentang melahirkan pervaginam. Bahkan ada
beberapa ibu yang notabenenya sudah berkali-kali melahirkna-pun masih
kebingungan dengan cara mengejan yang baik karena mereka merasa selalu
salah saat mengejan di persalinan yang lalu.
Nah
lalu apakah ketika melahirkan si ibu harus mengejan dengan sekuat
tenaga? Jawabannya adalah Tidak. Karena bahkan beberapa klien saya ada
yang melahirkan tanpa mengejan padahal bayinya lumayan besar yaitu 4 kg.
Wow, bagaimana rahasianya? Nah di artiikel ini saya akan mencoba share
tentang cara mengejan yang baik saat melahirkan.
Mengejan
adalah tahap akhir dalam persalinan sebelum Anda bertemu bayi Anda. Ini
mungkin adalah Periode persalinan yang paling menyakitkan atau sumber
terbesar dari ketakutan dan kekhawatiran seorang wanita karena
seringkali mereka merasakan tidak apa yang harus dilakukan saat itu.
Sulit untuk menggambarkan sensasi dan usaha yang terkait dengan
mendorong janin atau mengejan dalam proses persalinan tetapi ada banyak
teknikyang dapat dicoba kelahiran bayi Anda. Bidan, dokter dan
pendamping akan memberikan bimbingan kepada Anda selama mengejan bila
diperlukan.
Langkah 1
Tunggu
sampai dokter atau bidan menegaskan bahwa pembukaan serviks Anda
benar-benar sudah sempurna. Ini berarti serviks telah membuka sekitar 10
centimeter. Memang terkadang Anda akan merasakan sensasi seperti ingin
mengejan atau seperti hendak Buang Air Besar padahal pembukaan serviks
belum sempurna. Nah jika Anda mengalami hal ini, usahakan untuk tidak
meng-hejankan atau menuruti sensasi itu dengan berusaha untuk tetap
tenang, rileks dan berusaha menarik nafas panjang dan dalam. Karena
apabila Anda mengejan sebelum pembukaan serviks sempurna yang terjadi
justru akan ada pembengkakan di serviks Anda dan itu justru dapat
menyulitkan dan menghalangi proses persalinan Anda nanti
Langkah 2
Carilah
posisi yang paling nyaman untuk tubuh Anda. Berbagai posisi dianggap
lebih efektif daripada yang lain, seperti jongkok, duduk bukannya
terbaring di tempat tidur. Posisi yang dapat Anda lakukan sangatlah beragam, tergantung pada penggunaan epidural atau fasilitas persalinan.
Langkah 3
Memanfaatkan
kontraksi Anda ketika Anda mengejan. karena ini lebih efektif untuk
mengejan selama kontraksi bukannya mengejan secara terus-menerus.
Kontraksi dapat terjadi setiap lima menit bahkan tujuh menit untuk
beberapa ibu dan dengan durasi antara 45 dan 90 detik. Sehingga ketika
tidak ada kontraksi Anda justru bisa istirahat bahkan tertidur untuk
sejenak, atau minum untuk memulihkan dan menyusun kembali energi Anda.
Langkah 4
Dorong seperti jika Anda buang air besar, Ketika usaha ini diberikan, bayi dapat ditekan jalan lahir dan keluar vagina.
Langkah 5
Bersantai
di akhir kontraksi, duduk atau berbaring. Bahkan Anda juga bisa
mengubah posisi Anda ketika kontraksi berakgir. Ini sangat penting untuk
membantu mengoptimalkan posisi janin. Dan akan sangat membantu jika
Anda memilih untuk mengambil posisi yang vertikal atau tegak karena gaya
gravitasi bumi akan membantu janin lebih turun lagi ke jalan lahir.
Memang akan terasa sangat susah bahkan terasa berat ketika Anda harus
mengubah posisi misalnya dari posisi setengah duduk ke posisi jongkok
ketika Anda berada atau bersalin di atas tempat tidur. Namun hal ini
tidak berlaku bagi Anda yang emmilih untuk melahirkan di dalam air atau
waterbirth karena dengan waterbirth Anda bisa bebas untuk mobilisasi dan
merubah posisi selama persalina dan ini sangat membantu memperlancar proses persalinan Anda.
Langkah 6
Jika
memungkinkan, mintalah bidan atau dokter Anda untuk meletakkan cermin
di dekat lubang vagina saat bayi mulai crowning, atau kepala terlihat di
vagina. Hal ini dapat membantu beberapa ibu berkonsentrasi untuk
mengejan di daerah ini. Bahkan ini dapat membantu sang ibu untuk lebih
semangat lagi ketika mengejan. Sesuai pengalaman saya di lapangan saya
selalu menganjurkan ibu untuk memegang kepala bayinya ketika kepala bayi
sudah terlihat di vagina, hal ini ditujukan untuk meningkatkan dan
merangsang hormon oksitosin yang ada didalam tubuh ibu sehingga
kontraksi akan semkin seringd an si ibu pun merasa lebih semangat dan
lebih “tersambung” dengan tubuhnya.
Langkah 7
Lanjutkan
untuk mengejan di setiap kontraksi sampai bayi dilahirkan. Dokter
mungkin akan menyarankan dan memberi aba-aba kapan Anda harus mengejan jika Anda menggunakan epidural.
Tips dan Peringatan
- Tarik
nafas dalam ketika Anda hendak mengejan. Masukan dagu Anda ke dada
Anda. Ingat bahwa mengejan dapat berlangsung antara 30 menit dan
beberapa jam.
- Minumlah air, bisa juga air gula atau madu atau menyelipkan es batu di antara kontraksi untuk tetap terhidrasi.
- Berpindah
dan merubah posisi jika Anda merasa perlu. Beberapa ibu akan menemukan
posisi yang paling nyaman bagi tubuhnya untuk mengejan-kan bayinya. Dan
bisa jadi ini bukan posisi terlentagn maupun setengah duduk. Ikuti
insting dan naluri serta irama tubuh Anda. Dan komunikasikan dengan
bidan atau dokter sehingga mereka bisa memfasilitasinya.
- Hindari
mengejan ketika pembukaan servik belum lengkap. Kontraksi bisa membuat
Anda merasakan dorongan yang tak terbantahkan untuk mendorong dan
mengejan, namun ketika Anda mengejan dan posisis leher rahim saat itu
masih sebagian tertutup justru dapat menyebabkan leber rahim membengkak.
Istirahat dan tarik nafas panjang dan dalam meskipun kontraksi anda
rasakan terus.
- Anda
dapat saja tidak mengejan atau tidak sengaja menghejankan janin Anda
selama persalinan. Kuncinya ada di nafas dan posisi Anda. Ketika Anda
dapat selalu kontrol di nafas dan rileks juga dapat mengatur posisi yang
paling nyaman maka bayi Anda akan melakukan tugasnya yaitu mendorong
tubuhnya untuk keluar dari jalan lahir. Karena sebenarnya ketika Anda
rileks maka seluruh otot di jalan lahir akan terbuka dan melebar.
Ikutilah irama tubuh Anda, dan tanpa di hejankan dengan sengaja maka
tubuh Anda akan mengejan dengan sendirinya. Anda cukup rileks dan
tenang.
- Dorong
ata mengejanlah seolah-olah Anda mengalami buang air besar - yang
terbesar dalam hidup Anda. Dan berbicara tentang buang air besar,
menaruh semua konsentrasi dan fokus saat mengejan - bukan menjadi
khawatir apakah Anda akan dapat mengosongkan perut Anda. Karena pada
dasarnya melahirkan rasanya hampir sama dengan membuang air besar
bayangkan ketika Anda mengalami obstipasi atau sembelit bebera hari dan
anda henda buang air besar, semakin Anda berusaha mengejan yang terjadi
feaces semakin tidak bisa keluar karena ternyata semua otot Anda tegang,
namun ketika Anda berusaha untuk rileks maka proses buang air besar
justru semakin lancar.
- Ketika
hendak mengejan cobalah untuk fokus dan tenang, dan bagi bidan atau
dokter seharusnya mendukung hal ini dengan menjaga suasana yang tenang
dan privat. Bidan tidak perlu berteriak-teriak untuk memberi aba-aba
kepada ibu cukup berikan sugesti positif dan ajak ibu untuk mengikuti
irama tubuhnya. Memang butuh kesabaran namun ini sangat baik untuk
memperlancar proses persalinan.
Beberapa
posisi yang berbeda yang dapat digunakan untuk mengejan. Dalam semua
posisi, menjaga dagu Anda ke bawah untuk membantu otot perut membantu
rahim anda dalam mendorong bayi Anda. Anda mungkin dapat untuk
mempercepat kemajuan persalinan jika Anda mencoba posisi di mana
gravitasi membantu Anda (yaitu duduk, berdiri atau jongkok). Namun, jika
bayi prosesnya atau lajunya cepat, Anda mungkin dapat memperlambat
peregangan perineum dengan mencoba posisi di mana gaya gravitasi netral
(yaitu berbaring miring atau merangkak). Hal ini penting untuk
bereksperimen mencari titik kenyamanan Anda untuk mengejan dalam posisi yang berbeda.
berikut
ini beberapa video tentang proses persalinan dan Anda dapat melihat
bahwa ketika seorang ibu bisa mengikuti irama tubuhnya dan memahami
bayinya, dia bahkan tidak perlu mengejan saat melahirkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar