Selasa, 12 Maret 2013

9 Tahapan Alami Bayi di Jam Pertama Setelah Lahir

9 Tahapan Alami Bayi di Jam Pertama Setelah Lahir

PDFPrintE-mail
Jam-jam pertama setelah lahir adalah waktu perkembangan yang berbeda untuk bayi dan ada didokumentasikan dengan baik pendek maupun jangka panjang keuntungan fisik dan psikologis jangka saat bayi dipegang kulit ke kulit selama ini. Ketika bayi berada dalam kontak kulit ke kulit setelah lahir ada sembilan tahap baru lahir diamati, terjadi dalam urutan tertentu, yang bawaan dan naluri untuk bayi. Dalam masing-masing tahap, ada berbagai tindakan bayi mungkin menunjukkan.


Tahap 1: Menangis setelah lahir.
Begitu lahir, bayi menangis. Ini merupakan reaksi pertama yang bisa dilakukan. Dengan menangis, otomatis paru-parunya berfungsi. Paru-paru akan membuka dan mengisap oksigen. Selain itu, menangis juga sebagai reaksi dari perubahan yang dialami si bayi. Ketika di kandungan, ia merasakan kehangatan dan kenyamanan; ia merasa terlindungi. Suasana di rahim pun gelap. Sementara begitu lahir, ia merasakan udara luar yang dingin dan ada cahaya terang. Perubahan ini disikapinya dengan menangis. Menangis disini bukan berarti menangs menjerit, menangis dengan rintihan kecil saja itu sudah sangat baik
Itu sebab, jika beberapa menit setelah lahir bayi tak menangis, berarti tak normal. Biasanya, ia mengalami asfiksia, yaitu kurang masukan oksigen ke dalam tubuhnya.
Bahayanya, otak pun akan kekurangan oksigen hingga dapat merusak otak. Kejadian ini biasanya berkaitan dengan keadaan sejak di kandungan. Maka itu, bila ada sesuatu dengan kandungan ibu yang bermasalah, harus segera mendapat penanganan yang adekuat dan benar dari ahlinya. Ini untuk menghindari, salah satunya kejadian bayi tak menangis.Ketika bayi menangis, anggota geraknya pun ikut aktif. Menangis pada bayi juga merupakan ungkapan ekspresinya.
Tahap 2: Relaksasi
Tahap kedua adalah tahap relaksasi. Selama tahap relaksasi, bayi baru lahir menunjukkan ada gerakan mulut dan tangan yang santai. Tahap ini biasanya dimulai ketika tangisannya telah berhenti. Dan yang dibutuhkan oleh bayi saat itu adalah kulit ke kulit dengan ibu dan ditutupi dengan handuk hangat, kering atau selimut.
Tahap 3: Bangun/bangkit
Tahap ketiga adalah tahap Bangun/bangkit. Selama tahap ini bayi yang baru lahir menunjukkan gerakan kecil seperti menyodorkan kepala dan bahu. Tahap ini biasanya dimulai sekitar 3 menit setelah lahir. Bayi yang baru lahir dalam tahap bangun/bangkiy mungkin menunjukkan gerakan kepala, membuka matanya, menunjukkan beberapa aktivitas mulut hingga mengangkat bahu dan lehernya.
Tahap 4: Aktivitas
Tahap keempat adalah tahap aktivitas/ melakukan kegiatan. Selama tahap ini, gerakan seperti menghisap, rooting reflek menjadi lebih jelas. Tahap ini biasanya dimulai sekitar 8 menit setelah lahir.

Tahap 5: Istirahat
Pada setiap titik, bayi mungkin beristirahat. Bayi mungkin memiliki periode beristirahat di antara periode aktivitas sepanjang jam pertama atau lebih setelah lahir.

Tahap 6: Crawling
Tahap keenam adalah tahap merangkak. Bayi mulai merangkak mendekati payudara selama tahap ini dengan periode singkat tindakan yang menghasilkan tubuhnya mampu mencapai payudara dan puting. Tahap ini biasanya dimulai sekitar 35 menit setelah lahir. Dan kegiatan ini yang sangat bermanfaat bagi sang ibu karena jejakan kaki sang bayi ketika merangkak diatas perut ibu inilah yang ammpu merangsang rahim untuk tetap kntraksi sehingga perdarahan segera berhenti.
Tahap 7: Sosialisasi
Tahap ketujuh disebut sosialisasi. Selama tahap ini, bayi baru lahir mulai berkenalan dengan ibu dengan menjilati, menyentuh puting dan memijat payudaranya. Tahap ini biasanya dimulai sekitar 45 menit setelah lahir dan bisa bertahan selama 20 menit atau lebih.
Tahap 8: Menyusu
Tahap kedelapan yang menyusu. Selama tahap ini, bayi yang baru lahir membutuhkan puting, menempelkan diri dan menyusu. Pengalaman awal belajar menyusu biasanya dimulai sekitar satu jam setelah lahir. Jika ibu diberikan analgesia / anestesi selama persalinan, mungkin diperlukan lebih banyak waktu untuk kontak kulit ke kulit untuk bayi untuk menyelesaikan tahap ini dan mulai menyusu.
Tahap 9: Tidur
Tahap terakhir adalah tidur. Dalam kondisi ini Bayi dan ibu terkadang tidur nyenyak bersamaan. Bayi biasanya tertidur sekitar 1 ½ sampai 2 jam setelah lahir
9 tahap ini adalah tahapan yang luar biasa dan sayangs ekali jika terlewatkan, karena ini mempunyai banyak manfaat untuk bayi antara lain:
· Adanya kontak kulit ke kulit membuat Bayi merasa lebih hangat dan Bayi lebih tenang.
· Bayi bisa mendengar detak jantung ibunya. Sebuah suara yang sangat akrab sekali di telinganya ketika dia berada di dalam rahim
· Jantung dan pernapasan menjadi semakin normal.
· Dengan proses ini maka ada arangsangan yang sangat dini di payudara sehingga merangsang payudara untuk mebungkatkan pasokan produksi ASI nya
· Taapan ini sangat penting untuk mengurangi perdarahan karena bisa meningkatkan oksitosin
· Perlu diingat kontak kulit dengan ulit membuat bayi terhindar dari hipotermia
· Meningkatkan kontak bathin antara ibu dan bayi!
Apa yang Harus Ibu lakukan di Jam Pertama
Anda dan bayi Anda ditutupi dengan selimut. Kepala bayi di berikan topi. Bayi telanjang dan tidak dibungkus. Anda dan bayi Anda akan beristirahat dengan kontak kulit ke kulit untuk satu atau dua jam setelah lahir. Ini adalah waktu khusus untuk Anda dan bayi Anda. Tunda semua Prosedur yang diperlukan dan pemeriksaan setelah kontak kulit dengan kulit antara ibu dan bayi selesai.
Jika ada alasan medis yang membuat Anda dan bayi Anda tidak bisa langsung kontak kulit denga kulit, maka setelah semua tindakan selesai segeralah melakukan itu. Jika Anda masih berada dalam pengaruh obat atau apa pun yang mungkin mengganggu kekuatan atau kemampuan untuk tetap terjaga ketika memegang bayi, pastikan orang lain dapat membantu Anda merawat bayi dan tahan kulit bayi ke kulit.
selengkapnya..

Relaksasi Hypnobirthing

Relaksasi Hypnobirthing



Bagi wanita hamil, apalagi yang baru pertama kali menjalani kehamilan, kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan selama hamil dan saat menghadapi persalinan, sering menghinggapi hati dan fikiran mereka. Kecemasan yang mereka rasakan umumnya berkisar mulai dari khawatir tidak bisa menjaga kehamilan sehingga janin tidak bisa tumbuh sempurna, khawatir keguguran, takut sakit saat melahirkan, takut bila nanti di jahit, bahkan lebih ekstrim lagi mereka merasa takut terjadi komplikasi pada saat persalinan sehingga dapat menimbulkan kematian, hingga khawatir kelak tidak bisa merawat dan membesarkan anak dengan baik.

Apalagi jika membayangkan saat melahirkan. Bagi sebagian wanita, proses melahirkan dianggap identik dengan peristiwa yang menakutkan, menyakitkan dan lebih menegangkan dibanding peristiwa manapun dalam kehidupan.
Di dalam benak mereka, seolah telah terprogram, bahwa proses melahirkan haruslah seperti itu. Malahan, masih banyak juga wanita yang tetap dicekam kekhawatiran selama hamil dan menjelang melahirkan meski sudah pernah melahirkan sebelumnya, terutama mereka yang sempat mengalami trauma karena merasakan sakit atau mengalami komplikasi saat melahirkan anak pertama.
Hal ini tidaklah mengherankan, karena sejak kecil, ketakutan pada proses melahirkan, tanpa disadari telah tertanam di alam/pikiran bawah sadar wanita khususnya dan hampir semua orang pada umumnya. Televisi maupun film, sering menampilkan adegan melahirkan yang begitu menegangkan dan menakutkan, penuh dengan jeritan histeris.
Setiap kali menyambut kedatangan bayi dari teman atau kerabat, kita juga hampir selalu mendengar cerita seputar rasa sakit dan penderitaan si ibu ketika melahirkan. Bahkan saat kita bertanya dengan orang tua, kerabat dan teman kita tentang seputar pengalaman melahirkan, maka jawaban mereka dapat dipastikan bahwa melahirkan itu sakit, nyeri, melahirkan itu antara hidup dan mati dan bila tidak sakit bukan melahirkan namanya. Dan lebih parahnya lagi sebagian besar tenaga kesehatan baik dokter maupun bidan selalu saja menjawab pertanyaan dengan jawaban yang salah, bahkan salah dalam memberikan sugesti.
Hal inilah yang akhirnya menjadikan kami team Hypno-birthing Indonesia berupaya mengembangkan program pelatihan hypno-birthing ini kepada Dokter dan Bidan diseluruh Indonesia.
Dengan harpan mulai agar Dokter dan Bidan semakin mampu menghargai proses kehamilan, dan persalinan, mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para ibu.
Selama ini sudah ada lebih dari 2600 orang (Bidan, Dokter dan DSOG) yang sudah dilatih dan tersebar diseluruh Indonesia.
Selain mengembangkan program pelatihan bagi para praktisi kesehatan, hypno-birthing Indonesia juga mengembangkan hypno-birthing prenatal class di beberapa daerah. Dan diajar oleh para trainner hypno-birthing yang juga seorang bidan yang sudah berpengalaman dibidangnya:
1. KLATEN
Yesie Aprillia S.Si.T (Trainner hypno-birthing Indonesia)
Perumahan cemara hijau 2 No 8B. Gayamprit, Klaten
081 329 017 009
Biaya:
Biaya pelatihan Rp.400.000/ 3xpertemuan
(Dengan Perjanjian)

Layanan Lainnya:
1. hypno-fertility
(Solusi alami bagi pasangan "infertility")
2. hypno-pregnancy
(Bagi pasangan yang merencanakan kehamilan sehat)
2. Hypno-breastfeeding
(bagi ibu yang mempersiapkan proses menyusui dan mengalami kesulitan dalam menyusui)
Sebagai Bidan juga trainner hypno-birthing di Indonesia, Banyak karya yang telah dilakukan berikut beberapa testimoni dari Bidan peserta pelatihan hypno-birthing dan beberapa klien yang telah dilakukan hypno-birthing:

- Sharring dari bidan Anin Ari Bidan RS Asy -Syifa Sambi Boyolali: " Saya ada pasien G1P0A0 uk 39 minggu kontyraksi kuat, gagal induksi dokter saran SC. Sy melakukan hypno-birthing kpd pasien tsb hasilnya pasien tertidur dengan tenang dan tidak merasakan sakit sama sekali sampai operasi akan dimulai. Berkat hypno-birthing pasien saya menjadi lebih nyaman saat menghadapi persalinan"
- Sharring dari Bidan Erli (RS Kustati Solo)..."setelah mengikuti pelatihan hypno-birthing sungguh luarbiasa...bahkan sekarang RS kami mengembangkan metode hypnoanesthesia pada pasien kuretase...jadi saya yang melakukan relaksasi dan DSOG-nya yang melakukan kuretase. hasilnya pasien nyaman, tanpa rasa sakit bahkan pada post kuretasenya. makasih team hypno-birthing indonesia."
- Setelah mengikuti pelatihan Hypno-birthing dan dilatih oleh pakarnya (ibu Lanny Kuswandi) Alhamdullilah Pasien sy tambah banyak dan tambah mantep dan lebih puas. sekarang pasien saya tambah banyak lho bu. ibu hamil dan ibu bersalin merasa lebih tenang, lebih nyaman dan persalinan juga lebih lancar.... Hypno-birthing Indonesia memang TOP BGT (sharring dari bidan Sofia Harjayanti, Candirejo Ungaran. Peserta pelatihan angk 20/ 4,5,6 Agust 09)
- Ny Puji G3 P2 A0 (Perawat RSUD Wates) umur kehamilan 39mgg, ikut kelas hypno-birthing sejak umur kehamilan 36 mggu. sore jam 16.00 tadi ngabarin kalo mules dikit...kusaranin ke RS aja...eh jam 17.30 dah lahir....tyt ibu ini smp ke RS udah lengkap trus 15 menit ngedannya... trus lahir... si ibu smp terkaget-kaget karena dia tdk merasa sakit menjelang dan saat bersalin. (sharring dari bidan Yesie Aprillia)
- Sharring yang luarbiasa dari Bidan Rugayah di Tegal: Allhamdulilah setelah saya ikut pelatihan hypno-birthing keberhasilannya sgt tinggi, yg paling menakjubkan adl 3 pasien sy dg diagnosa PPT (Placenta Privea Totalis) yang didiagnosa pada Umur Kehamilan 38 mggu, setelah saya relaksasi ternyata bs berubah mjd Plasenta N...ormal alhasil bs bersalin pervaginam... kl kebetulan kan gak mungkin krn ini pd ke -3 pasien saya.
- Sharring dari ibu Sri Hidayati Ns.S.Kep , Ka. Ru Kebidanan RS Dr. Kariadi Semarang : Setelah mengikuti pelatihan hypno-birthing bersama ibu Lanny Kuswandi 'n Team luar biasa saya sekarang langsung buat kelas "bersalin menyenangkan" dan hasilnya semua pasien merasa puas. dan bisa merasakan betapa menyenangkannya bersalin. terimakasih hypno-birthing Indonesia
Nah ibu-ibu…..Oyo ikutan belajar….
1. Informasi Pelatihan hypno-birthing Bagi praktisi Kesehatan (Bidan, Dokter, Psikolog)
Lanny Kuswandi : 08129329943
Yesie Aprillia : 081329017009
2. Informasi Pelatihan hypno-birthing bagi ibu hamil, menyusui:
- Jakarta = Lanny Kuswandi (08129329943)
- Jogjakarta, Klaten, Solo, Magelang dan sekitarnya = Yesie Aprillia (081329017009)
- Cilacap dan Bandung = Tantri M (087 837 021 822)
Semoga informasi ini berguna bagi semua
selengkapnya..

LOTUS BIRTH “A Gentle Way To Gentle Birth & Gentle Mothering”

LOTUS BIRTH “A Gentle Way To Gentle Birth & Gentle Mothering”

Sudah lama saya ingin menulis dan berbagi ilmu tentang Lotus Birth.

Sejak tahun 2007 saya belajar tentang Lotusbirth dan Waterbirth. Bali..yach di Bali saya bertemu dengan ibu Robin Lim dan Brenda yang akhirnya memberi saya inspirasi tentang bagaimana seharusnya ibu bersalin dan bayi baru lahir diperlakukan.

Lotus Birth / Nonseverance umbilical
Lotus Birth, atau tali pusat yang tidak dipotong, adalah membiarkan tali pusat yang tidak diklem dan  lahir  secara utuh (jadi setelah bayi lahir, tali pusat tidak dilakukan pengekleman dan setelah plasenta lahir, plasenta beserta talipusatnya dibiarkan saja hingga nanti saatnya “puput”)
Segera setelah bayi lahir ada sebuah proses fisiologis normal dalam perubahan Wharton's jelly yang menghasilkan pengkleman internal alami pada plasenta (sisi maternal) dalam 10-20 menit pasca persalinan.
Dalam lotus birth plasenta dibiarkan dan Tali pusat kemudian Kering dan akhirnya lepas dari umbilicus. Pelepasan tersebut umumnya terjadi 3-10 hari setelah lahir. Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) menekankan pentingnya penyatuan atau penggabungan pendekatan untuk asuhan ibu dan bayi, dan menyatakan dengan jelas (dalam Panduan Praktis Asuhan Persalinan Normal:, Geneva, Swiss, 1997) "Penundaan Pengkleman (atau tidak sama sekali diklem) adalah cara fisiologis dalam perawatan tali pusat, dan pengkleman tali pusat secara dini merupakan intervensi yang masih memerlukan pembuktian lebih lanjut."
Lotus Birth jarang dilakukan di rumah sakit tetapi umumnya dilakukan di klinik dan rumah bersalin, sampai saat ini di Indonesia baru BALI (Yayasan Bumi Bali Sehat, Nyuh Kuning, Ubud, BALI) yang sudah menerapkan Lotus birth. Lotus birth memungkinkan terjadinya proses bonding attachment antara ibu dan bayi, hal ini tentunya bermanfaat bagi ibu dan bayi yang baru lahir.
Gambaran mekanismenya adalah, Sementara segera setelah bayi lahir penolong persalinan langsung melakukan penilaian APGAR Score, membersihkan /menghisap lendir dan mengeringkan tubuh bayi (kecuali kaki dan tangan), lalu melakukan IMD (inisiasi Menyusu Dini) peran ayah disini adalah ayah/pendamping persalinan menjadi bayi dan membantu melakukan rangsangan putting susu atau melakuakn pemijatan di beberapa titik di tubuh si ibu untuk merangsang oksitosin alami keluar sehingga membantu mencegah persarahan dan membantu pelepasan plasenta. Hanya dengan memegang tali pusat, penolong mencoba untuk melakukan penegangan tali pusat terkendali untuk menilai apakah plasenta udah lepas atau belum. sedangkan prosedur yang lebih lanjut ditunda terlebih dahulu sampai satu jam setelah melahirkan.
Pada Lotus Birth, kelebihan cairan yang dikeluarkan plasenta  disimpan dalam mangkuk atau waskom terbuka atau dibungkus kain, lalu didekatkan dengan bayi. Kain yang digunakan untuk  menutupi plasenta atau wadah yang digunakan harus memungkinkan terjadinya pertukaran udara, sehingga plasenta mendapatkan udara dan mulai mengering serta tidak berbau busuk.
Garam laut sering digunakan untuk mempercepat proses pengeringan plasenta. Kadang-kadang minyak esensial, seperti lavender, atau bubuk tumbuh-tumbuhan seperti goldenseal, neem, bersama dengan lavender  juga digunakan untuk  tambahan antibacterial. Apabila tindakan pengeringan plasenta tidak diterapkan dengan baik plasenta akan memiliki bau yang berbeda, bau tersebut dapat diatasi  dengan penanaman plasenta secara langsung atau didinginkan setelah minggu pertama pasca persalinan.
Sampai sekarang belum ada penelitian lebih lanjut mengenai adanya kehilangan berat badan bayi dan penyakit kuning karena tindakan  Lotus Birth. Referensi mengenai Lotus Birth ini terdapat dalam ajaran Budha, Hindu, serta Kristen dan Yahudi.
Karena adanya praktek budaya yang berbeda maka proses pengawetan plasenta dilakukan dalam berbagai cara yang berbeda. Beberapa orang lebih memilih untuk menyimpan plasenta sehingga dapat menguburkannya dengan anak di akhir kehidupan anak tersebut. Sedangkan yang lainnya membiarkan plasenta sampai mengerut dan mengering secara alami dan kemudian dikuburkan. Salah satu contohnya adalah Orang-orang Igbo di Nigeria, mereka menguburkan plasenta setelah lahir dan sering menanam pohon diatas kuburan plasenta tersebut.
Berbicara tentang budaya, di Bali memiliki berbagai tradisi dan ritual mengenai proses kelahiran. Setiap kelahiran membawa cerita yang baru dan  berbeda untuk dijadikan sebuah pelajaran. Setiap wanita menyanyikan lagu kelahiran sendiri untuk bayinya. Ada banyak sukacita dan perayaan pada saat kelahiran. Para peneliti kebidanan di Bali mempraktekkan  pendekatan hands-off  yaitu praktek yang meminimalisir intervensi yang dilakukan terhadap ibu hal tersebut memungkinkan seorang ibu untuk mampu meyakinkan dirinya dengan didukung oleh suami atau anggota keluarganya, dengan terus-menerus menentramkan hati bahwa ia mampu melahirkan bayinya dengan tubuhnya yang sebenarnya telah  dirancang untuk mampu melahirkan secara alami.

Setiap anak Hindu lahir, orang-orang bali menyanyikan mantra gayatri untuk menyambut kelahiran bayi ke dunia. Seperti halnya orang muslim menyambut kelahiran bayi dengan pujian kepada Allah SWT.

Selain menyayikan mantra gayatri, aspek kelahiran yang indah dan menyentuh yang dilakukan orang Bali adalah Lotus Birth. Ini adalah ketika tali pusat utuh setelah lahir dari satu jam sampai beberapa hari. Bayi dan plasenta tetap satu unit sampai orang tua memutuskan untuk memotong tali pusatnya. Tali pusat merupakan organ tubuh bayi, dan pemotongan secara tiba-tiba dapat mengejutkan bayi secara fisik, dan emosi, oleh karena itu dilakukan Lotus Birth.

Lotus Birth juga merupakan cara agar ibu dan bayi untuk  beristirahat bersama-sama, skin-to-skin kontak, menyusui dan bonding attachment, sejak bayi bergerak. Salah satu cara yang kadang-kadang dilakukan untuk memisahkan plasenta dari bayi adalah dengan cara pembakaran tali pusat (burning cord). Menurut kepercayaan orang Bali, pembakaran tali pusat menarik semua energi daya hidup dari plasenta ke bayi, sehingga memungkinkan bayi untuk merasa lengkap walaupun kehilangan organ penting. Selama proses pembakaran tali pusat orang Bali tetap menyanyikan mantra gayatri sampai tali pusat habis dibakar. Setelah lepas plasenta kemudian segera diambil oleh ayah untuk dikubur di halaman rumah keluarga, sehingga anak akan selalu dapat menemukan cara atau jalan ke rumah keluarga tersebut. Praktek penundaan pengekleman dan pemotongan tali pusat serta burning cord selain di Bali juga dilakukan di BidanKita yang mana setiap persalinan selalu dilakukan penundaan pengekleman dan pemotongan talipusat atau burning cord tentunya sebelumnya selalu ada informed coice dan inform consent nya ke klien dan keluarga.
Penghormatan terhadap integritas pikiran, jasmani dan rohani dari ibu dan bayi, adalah penting untuk perdamaian di bumi. Bila hal tersebut dillakukan maka akan memperkuat kasih sayang yang sangat diperlukan untuk manusia bertahan hidup.
Mengapa Lotus Birth?
Setiap ibu memiliki alasan sendiri. Berikut ini adalah beberapa alasan ibu untuk memilih Lotus Birth:

1. Tidak ada keinginan ibu untuk  memisahkan plasenta dari bayi dengan cara memotong tali pusat.
2. Supaya proses transisi bayi terjadi secara lembut dan damai, yang memungkinkan penolong persalinan untuk memotong tali pusat pada waktu yang tepat.
3. Merupakan suatu penghormatan terhadap bayi dan plasenta.
4. 100% menjamin bahwa bayi mendapatkan volume darah optimal dan spesifik yang diperlukan bagi bayi.
5. Mendorong ibu untuk menenangkan diri pada minggu pertama postpartum sebagai masa pemulihan sehingga bayi mendapat perhatian penuh.
6. Mengurangi kematian bayi karena pengunjung yang ingin bertemu bayi. Sebagian besar pengunjung akan lebih memilih untuk menunggu hingga plasenta telah lepas.
7. Alasan rohani atau emosional.
8. Tradisi budaya yang harus dilakukan.
9. Tidak khawatir tentang bagaimana mengklem, memotong atau mengikat tali pusat.
10. Kemungkinan menurunkan risiko infeksi (Lotus Birth memastikan sistem tertutup antara plasenta, tali pusat, dan bayi sehingga tidak ada luka terbuka)
11. Kemungkinan menurunkan waktu penyembuhan luka pada perut (adanya luka membutuhkan waktu untuk penyembuhan.sedangkan jika tidak ada luka, waktu penyembuhan akan minimal)
Hanya karena tali pusat telah berhenti berdenyut  tidak berarti tali pusat menjadi tidak berguna lagi. Ada yang masih mengalir ke dalam darah bayi. Setelah mencapai volume darah optimal pada bayi, sisa dari jaringan akan menutup secara aktif. Penutupan semua jaringan TIDAK terjadi ketika tali pusat tampak berhenti berdenyut. Tali pusat dapat terus berdenyut sekitar 2 hingga 3 jam.
Langkah dilakukannya Lotus Birth.
Beberapa hal yang dilakukan dalam Lotus Birth diantaranya :
1. Bila bayi lahir, biarkan tali pusat utuh. Jika tali pusat berada sekitar leher bayi, cukup angkat tali tersebut.
2. Tunggu lahirnya plasenta secara alami.
3. Ketika plasenta lahir, tempatkan pada mangkuk di dekat ibu.
4. Tunggu transfusi penuh darah dari pusat ke bayi sebelum menangani plasenta.
5. Hati-hati dalam mencuci plasenta yaitu dengan menggunakan air hangat dan tepuk-tepuk sampai kering.
6. Tempatkan plasenta di tempat yang kering.
7. Letakkan plasenta pada  bahan yang menyerap seperti sebuah popok atau kain kemudian letakkan dalam tas plasenta. Permukaan plasenta akan berubah setiap hari bahkan lebih cepat  jika sering terjadi rembesan. Alternatif lain untuk mempercepat pengeringan plasenta yaitu dengan menaburkan garam pada bagian plasenta.
8. Gendong bayi dan beri makan sesuai kebutuhannya.
9. Pakaikan bayi menggunakan pakaian yang longgar.
10. bayi dapat dimandikan seperti biasa, biarkan plasenta bersamanya.
11. Meminimalisir pergerakan bayi.
Pastinya seru kan?
selengkapnya..

PENUNDAAN PENGEKLEMAN DAN PEMOTONGAN TALI PUSAT (Delayed Cord Clamping)

PENUNDAAN PENGEKLEMAN DAN PEMOTONGAN TALI PUSAT (Delayed Cord Clamping)


Delayed cord clamping adalah praktek penundaan pengekleman dan pemotongan tali pusat dimana tali pusat tidak dijepit atau dipootong sampai setelah denyutan berhenti, atau sampai setelah plasenta lahir seluruhnya. Saat ini semakin banyak orang tua yang memilih penundaan pengekleman dan pemotongan tali pusat untuk bayi mereka, sementara beberapa orang juga sudah mulai ingin lotus birth. (1)

Membiarkan tali pusat setelah bayi agir itu adalah normal, dan penjepitan tali pusat setelah bayi lahir sebenarnya adalah intervensi bedah dalam proses kelahiran normal. Sehingga harusnya tindakan pengekleman tali pusat segera setelah bayi lahir itu didiskusikan dengan keluarga. Namun dengan adanya aturan seperti “management aktif kala” SC maka penundaan pengekleman tali pusat semakin jarang dilakukan. Namun jika Anda mengetahui keuntungan penundaan pengekleman tali pusat dan mengetahui keuntungan dari penundaan [engekleman tali pusat pada bayi Anda, saya yakin Anda akan memilih untuk memberikan yang terbaik untuk bayi Anda.

Saat ini banyak bukti kuat dan berdasarkan penelitian ilmiah yang terpercaya bahwa pengekleman dan pemotongan tali pusat segera setelah lahir bisa bahaya untuk bayi Anda. Sedangkan penundaan pengekleman tali pusat banyak keuntungannya.
MANFAAT PENUNDAAN PENGEKLEMAN TALI PUSAT
Manfaat penundaan penjepitan tali pusat untuk bayi termasuk masih diberinya kesempatan untuk darah merah, sel-sel batang dan sel-sel kekebalan untuk ditransisi ke tubuh bayi di luar rahim. Dan untuk ibu, dengan dengan menunda penjepitan tali pusat ternyata bisa mengurangi komplikasi seperti perdarahan (1)
Dr Judith Mercer adalah seorang ahli terkemuka dan peneliti ayng telah meneliti dan mempunyai bukti mengenai manfaat penundaan penjepitan talipusat baik untuk bayi aterm maupun bayi prematur.  Dengan review nya dari literatur yang tersedia menunjukkan bahwa penjepitan tali pusat yang tertunda dapat membuat kadar hematokrit yang lebih tinggi, transportasi oksigen lebih optimal dan aliran sel darah merah yang lebih tinggi ke organ vital, anemia bayi berkurang dan meningkatkan durasi menyusui. Mercer dkk juga telah meneliti manfaat pentingnya penundaan penjepitan talipusat untuk memaksimalkan volume darah untuk masa ytransisi janin ke masa neonatal (2) (3)
Volume darah
Sebelum lahir, bayi dan plasenta berbagi suplai darah dan darah yang beredar ini terpisah dengan ibu. Selama di dalam rahim, plasenta dan tali pusar bayi yang menyediakan oksigen, nutrisi dan membersihkan limbah. Selama kehidupan janin di rahim, organ bayi hanya perlu darah dalam aliran kecil sementara plasenta melakukan peran sebagai paru-paru, usus ginjal, dan hati untuk bayi. Inilah sebabnya mengapa aliran yang mengandung darah tersirkulasi dalam waktu-waktu tertentu (4)
Segera setelah lahir, tali plasenta berdenyut untuk menyediakan oksigen dan nutrisi penting, dan mulai untuk memberikan darah ke bayi.  transfer darah Ini disebut transfusi plasenta dan merupakan bagian penting dari proses kelahiran.
Transfusi plasenta adalah sistem yang menyediakan bayi sel darah merah, sel induk dan sel-sel kekebalan tubuh. Penundaan pengekleman tali pusar akan memungkinkan waktu yang lebih banyak untuk melakukan transfusi plasenta, memastikan kadar oksigen dan volume darah yang aman pada bayi (4)
Masa Transisi Janin-ke-neonatal
Pada saat proses kelahiran, tambahan volume darah yang berada di dalam plasenta diperlukan untuk masa transisi janin-ke-neonatal. Transfusi plasenta mengirimkan 'pernapasan' ini ke bayi, untuk mempersiapkan dan mendukung organ-organ janin untuk masa transisi ke proses bernapas 'dewasa' dan sirkulasi paru bukan lagi sirkulasi plasental. Plasenta ini juga menyediakan jumlah sel darah merah yang cukup untuk kemudian mengangkut oksigenke seluruh tubuh bayi. (5)
Untuk paru-paru janin ketika beralih dari organ yang 'berisi cairan' untuk melakukan pertukaran gas, Output jantung bayi ke paru-paru sekarang harus langsung berubah menjadi 50% (selama hidup janin di rahim darah dikirim dari jantung bayi, hanya 8%).  perfusi darah Ini membantu untuk memperluas kantung udara, cairan bening dari paru-paru dan menjaga volume paru-paru lebih luas.
Ketika tali pusat masih berdenyut, bayi menerima volume darah ekstra dan transisi lembut ke pernapasan. Peningkatan aliran darah ke dalam paru-paru terjadi, tanpa mengorbankan aliran darah ke organ-organ lain. Penundaan penjepitan tali pusar dapat memastikan bayi memiliki pasokan darah yang cukup untuk masa transisi janin-ke-neonatal. (4) (5)
Cara Menunda Pengekleman Tali Pusar
Pada kelahiran normal, penundaan pengekleman tali pusat dilakukan hingga tali pusat berhenti berdenyut bahkan beberapa praktek tidak melakukan pengekleman bahkan pemotongan tali pusat hingga tali pusat puput sendiri ini yang disebut Lotus birth
Anda bisa membaca di link:
Begitu bayi mulai bernapas dan mencapai volume sirkulasi darah normal, tali pusar akan berhenti berdenyut (tali piusar akan tampak putih dan lembek). Hal ini dapat memakan waktu sekitar 3 sampai 7 menit untuk bayi melakukan transisi dan untuk membentuk volume darah normal dalam tubuhnya secara fisiologis, tetapi proses ini dapat memakan waktu lebih lama untuk beberapa bayi. (5)
Dalam operasi caesar, 'keterlambatan' dalam menjepit tali pusar sebenarnya juga dapat dilakukan (kecuali dalam kasus di mana ada sayatan atau kerusakan pada plasenta).  Beberapa praktisi dapat memilih untuk tunggu 40 detik atau lebih sebelum menjepit. Dan bahkan dalam operasi SC, bisa juga dilakukan lotus birth dimana plasenta dibiarkan terus hingga puput sendiri. Di Indonesia ini baru dilakukan di BALI di RS Harapan Bunda. Dan inipun oleh dokter tertentu (6)
Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan "waktu yang optimal untuk menjepit tali pusar untuk semua bayi tanpa memandang usia kehamilan atau berat badan janin adalah ketika sirkulasi atau denyutan di tali pusar telah berhenti, dan tali pusar ini datar dan pulseless (sekitar 3 menit atau lebih setelah lahir) "(7).
RISIKO DARI PENJEPITAN KABEL SEGERA SETELAH LAHIR
Untuk beberapa dekade, berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa penjepitan talipusar langsung atau segera setelah bayi lahir akan mengganggu fisiologi normal, anatomi dan proses kelahiran.
Dr Mercer menegaskan praktek penjepitan talipusar langsung atau segera setelah bayi lahir dikembangkan tanpa memperhatikan kebutuhan bayi dan dapat menyebabkan volume darah bayi bervariasi 25% sampai 40%. "padahal penjepitan talipusar langsung atau segera setelah bayi lahir dapat menghambat proses transisi yang sukses dan memberikan kontribusi terhadap kerusakan hipovolemik, volume darah rendah, kekurangan oksigen dan hipoksia pada bayi baru lahir terutama bayi yang rentan (premature, asfiksia, BBLR). "(2)
Penelitian telah menunjukkan bahwa penjepitan talipusar langsung atau segera setelah bayi lahir dapat mengakibatkan kadar zat besi yang lebih rendah pada bayi sampai 6 bulan setelah lahir. Meskipun tidak semua implikasi dari status besi berkurang dipahami, defisiensi zat besi pada beberapa bulan pertama kehidupan berhubungan dengan keterlambatan perkembangan saraf, terutama pada syaraf yang dapat ireversibel. (8)
penjepitan talipusar langsung atau segera setelah bayi lahir dapat menimbulkan komplikasi bagi ibu juga. Ada beberapa bukti yang mengatakan bahwa praktek penjepitan talipusar langsung atau segera setelah bayi lahir meningkatkan risiko perdarahan pasca melahirkan dan retensi plasenta oleh engorging plasenta dengan darah bayi. Hal ini membuat lebih sulit bagi rahim berkontraksi dan melepaskan plasenta. Pada beberapa perempuan, perdarahan feto-maternal dapat meningkatkan kemungkinan serius seperti masalah ketidakcocokan darah (rhesus) di kehamilan berikutnya.
Pengekleman Tali Pusar dan bayi baru lahir yang rentan (Resiko tinggi)
Ketika talipusar dijepit, volume darah dalam bayi yang baru lahir adalah tetap. (4) beberapa bayi, normal dan sehat serta bertahan dengan pengekleman tali pusar di awal kelahiran, namun beberapa bayi yang lahir prematur akibat pengekleman awal maka volume darah dalam tubuhnya menjadi sangat rendah. Volume darah yang rendah (hipovolemia) dapat disebabkan oleh kompresi pada tali pusar, lilitan tali pusar yang ketat, bayi besar yang meremas sangat ketat dan distosia bahu.
Di rumah sakit prosedur menjepit dan memotong talipusat segera setelah bayi laih menjadi prosedur tetap apalagi pada kasus bayi dengan asfiksia (kekurangan oksigen) mereka serta merta langsung memotong talipusat, memisahkan bayi dengan ibunya dan membawa bayi ke permukaan yang datar untuk dilakukan resusitasi. Padahal hal ini bisa saja berakibat fatal. Perlu diketahui bahwa ketika bayi baru lahir justru plasenta adalah “dewa penolong” karena setelah lahir tali pusat masih terus berdenyut mengirimkan oksigen ke tubuh bayi. Ketika tali pusat di potong dan  Jika bayi bertahan hidup, volume darah rendah dapat berarti darah harus dikorbankan dari organ lain untuk mempertahankan paru-paru, dan kerusakan organ adalah hasilnya (bisa ringan sampai kerusakan otak parah) (4)
RISIKO DARI PENUNDAAN PENGEKLEMAN TALIPUSAT?
Sedangkan untuk risiko dengan klem tertunda, Mercer menemukan bahwa untuk bayi prematur tidak ada resiko. Kekhawatiran adanya polycythemia atau hiperbilirubinemia tidak ditemukan. (3) Saat ini disarankan bahwa penundaan pengekleman tali pusar tidak aman untuk bayi yang lahir dari ibu dengan HIV.  penjepitan dan "memerah" darah dari bayi merupakan praktek standar dalam upaya untuk meminimalkan risiko penularan - namun Van Rheenen menyatakan tidak ada bukti biologis yang membuktikan bahwa penjepitan tali pusar yang tertunda dapat meningkatkan risiko partikel HIV ditransfer ke bayi. (9)
RINGKASAN
Hindarilah melakukan Penjepitan tali pusar segera setelah lahir karena akan mengganggu proses kelahiran normal. Karena tali pusar tersebut masih berdenyut dan masih memasok oksigen, nutrisi ke bayi serta mendukung masa transisi bayi ke kehidupan di luar rahim.
Penundaan pemotongan tali pusar banyak manfaat bagi bayi yang baru lahir termasuk jumlah sel-sel darah merah, sel induk dan sel kekebalan pada saat lahir yang lebih tinggi. Dan Pada bayi prematur Penundaan pemotongan tali pusar dapat memberikan dukungan hidup yang penting, memulihkan volume darah dan melindungi terhadap kerusakan organ, cedera otak bahkan kematian.
References
(1) Buckley, S.J. “Leaving Well Enough Alone: Natural Perspectives on the Third Stage of Labor” , Gentle Birth, Gentle Mothering: A Doctor’s Guide to Natural Childbirth and Gentle Early Parenting Choices (2009) New York: Celestial Arts
(2) Mercer J. Current best evidence: a review of the literature on umbilical cord clamping. J Midwifery Womens Health2001 Nov-Dec;46(6):402-14
(3) Mercer, J. et al, Delayed Cord Clamping in Very Preterm Infants Reduces the Incidence of Intraventricular Hemorrhage and Late-Onset Sepsis: A Randomized, Controlled Trial. Pediatrics Vol. 117 No. 4 April 1, 2006
pp. 1235 -1242 (doi: 10.1542/peds.2005-1706)
(4) Mercer, J. Skovgaard, R. & Erickson-Owens, D. “Fetal to neonatal transition: first, do no harm“, Normal Childbirth: Evidence and Debate second edition (2008) edited by Downe, S. pp149-174
(5) Mercer, J. Skovgaard R. Neonatal transitional physiology: a new paradigm. J Perinat Neonatal Nurs.2002 Mar;15(4):56-75. Review
(6) Hutchon, D. BSc, MB, ChB, FRCOG, Guideline for the management of Caesarean Section deliveries. Found athttp://www.hutchon.net/NFMMSIG/cordclamp.htm
(7) WHO information sheet: “Optimal timing of umbilical cord clamping,” Essential delivery care practices for maternal and newborn health and nutrition. Found at http://amro.who.int/English/AD/FCH/CA/Delivery_care_practices.pdf
(8) Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (UK) Opinion Paper, Clamping of the Umbilical Cord and Placental Transfusion. (2009) Found at http://www.rcog.org.uk/clamping-umbilical-cord-and-placental-transfusion
(9) Van Rheenen, P. “Effect of Timing of Cord Clamping on Neonatal Venous”, The Role of Delayed Umbilical Cord Clamping to Control Infant Anaemia in Resource-Poor Settings. (2007) Rozenberg Publishers pp 151-158
selengkapnya..

10 tips untuk mempersiapkan kelahiran alami Anda

10 tips untuk mempersiapkan kelahiran alami Anda

Seorang ibu muda datang ke Bidan Kita, dan dengan raut muka penuh kecemasan dan kebingungan dia bercerita ingin sekali melahirkan secara normal alami, namun tak ada satupun keluarga yang mendukungnya.

Ibu muda itu bercerita begini waktu itu: “Waktu saya cerita ke kakak saya kalau saya ingin melahirkan normal to bu bidan, kakak saya tuch langsung bilang begini ke saya: gak mungkin dek kamu bisa lahiran normal! Titenono (***lihat aja-red) nanti pas mau lairan kamu pasti akan menangis, menjerit dan mengemis ke pak dokter untuk segera di kasih obat bius atau segera di SC aja! Wong aku aja dulu juga begitu! Udahlah, yang penting anaknya segera lahir dan kamu gak usah merasakan sakit! Daripada udah tiwas (***terlanjur-red) ngerasaain sakit tapi ujung-ujungnya operasi juga kan percuma? Sakitnya dhobel-dhobel! Gitu bu...saya jadi takut. Lha wong 3 kakak saya semua SC dan udah gitu setelah SC mereka masih harus bed rest 1 bulan karena jahitan mereka lama sembuhnya, tak bisa menyusui padahal saya kan inginnya memberi ASI Eksklusif! Udah gitu kakak saya yang kebetulan serumah dengan saya waktu itu harus operasi ulang gara-gara jahitannya gak jadi alias jebol je bu, aduh saya jadi semakin takut melahirkan!”

Dan mungkin hal yang hampir sama juga Anda alami saat ini. Nah untuk itu di artikel ini saya akan berbagi TIPS untuk membantu mempersiapkan kelahiran alami Anda. Jadi simak baik-baik yach?
Jika Anda sudah bertekad kuat untuk melahirkan secara normal alami, KUNCI utama adalah dengan mengelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mendukung keputusan Anda dan mencoba untuk membatasi kontak Anda dengan mereka yang hanya ingin berbagi cerita horor atau mengurangi keyakinan Anda akan kemampuan tubuh Anda untuk melahirkan secara alami.
Dalam masyarakat kita saat ini, fokus terbesar adalah pada NYERI yang terkait dengan kelahiran. Sebenarnya, Tubuh kita dirancang untuk merilis sebuah hormon yang menakjubkan yaitu hormon penghilang rasa sakit alami ketika dalam persalinan, dan jika Anda dapat bekerja sama dengan tubuh Anda - bukan melawan rasa nyeri itu - maka Anda dapat menggunakan serta memanfaatkan dan memicu hormon tersebut untuk di produksi semakin banyak sehingga Anda akan merasakan sesuatu perasaan yang nyaman, menyenangkan bahkan orgasme saat dalam persalinan. Dan Anda pun akan mendapatkan pengalaman positif tentang proses persalinan Anda.  Sebuah proses kelahiran yang lembut alami lebih baik - untuk Anda dan bayi Anda. Penelitian telah membuktikan bahwa prosedur medis umum yang dipraktekkan di rumah sakit modern seperti epidural, induksi sebenarnya dapat menciptakan lebih banyak masalah daripada mereka memecahkan masalah.
baca link:
- www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=359:my-ecstatic-birth--melahirkan-maulana-yusuf-ghifa&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56
- www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=268&Itemid=1
Memilih untuk melahirkan dengan dikelola secara medis dapat berarti Anda akan kehilangan salah satu, hormon yang dapat diberdayakan secara maksimal dan dari hidup Anda. Sebuah kelahiran alami mempersiapkan Anda untuk menjadi orang tua dalam cara terbaik. mungkin keduanya membutuhkan kesabaran, keberanian, kepercayaan, penerimaan dan ikatan yang kuat dengan pasangan Anda.  Ada yang lebih baik selain mengetahui bahwa tubuh Anda itu mampu, Anda ternyata juga memberi awal yang terbaik bag bayi Anda dan bahwa Anda adalah seorang superwoman!
Mempersiapkan kelahiran alami melibatkan banyak hal mulai dari “mengakrabkan diri” dengan proses - baik fisik dan rohani - dan mendidik diri sendiri sebanyak mungkin atau memberdayakan diri sendiri. Itu sebabnya tips kedua kami untuk mencapai kelahiran alami adalah mulai membaca. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mempunyai informasi yang baik dan banyak tentang proses kelahiran dan pilihan yang tersedia untuk mereka melaporkan bahwa mereka mengalami proses kelahiran yang lebih baik, lebih sedikit intervensi seperti epidural, induksi, bedah sesar, vakum atau forceps dan episiotomi, pemulihan lebih cepat, meningkatkan rasa percaya diri dan lebih sukses saat proses menyusui.
Silahkan baca buku-buku seperti Hipnostetri (http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=360%3Akaryaku-qhipnostetriq&catid=36%3Ahome&Itemid=1), Siapa bilang Melahirkan itu Sakit? (http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=361%3Akaryaku-qsiapa-bilang-melahirkan-sakitq&catid=36%3Ahome&Itemid=1), sampai buku Gentle Birth(http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=414:buku-gentle-birth&catid=51:store&Itemid=77) atau mulai bergabung dengan milis-milis atau group di FB yang mendukung persalinan alami seperti Group Gentle Birth Untuk Semua (http://www.facebook.com/groups/gentlebirthuntuksemua/). Membaca tentang pengalaman inspiratif para ibu secara nyata dalam berbagai situasi dan kasus akan membantu mempersiapkan pikiran Anda dan melepaskan segala ketakutan, membantu untuk agar semakin bersemangat, positif dan optimis dalam menghadapi proses persalinan nanti.
baca http://www.bidankita.com/index.php?option=com_rsmonials&Itemid=84
Tips ke tiga adalah  memilih provider (bidan/dokter) yang mendukung pilihan Anda .  Pilihan Anda akan tergantung pada apakah Anda akan mendapatkan perawatan yang Pribadi atau Umum, bagaimana dengan asuransi kesehatan, pilihan Anda dari rumah sakit, rumah bersalin, bidan praktek swasta atau apakah Anda ingin melahirkan di rumah. Dokter kandungan secara khusus dilatih untuk menangani kehamilan berisiko tinggi, sementara bidan cenderung untuk melihat kelahiran sebagai proses alamiah. Namun, jika Anda memilih untuk melahirkan di rumah sakit, pastikan dokter anda mendukung proses persalinan normal (** Pro Normal).
Tips ke empat adalah mencari dan mengikuti kelas persiapan persalinan yang independen. Ya, kelas antenatal rumah sakit mungkin bebas, tetapi mereka juga bisa sangat bias dan fokus pada sisi medis dalam proses kelahiran. Anda bisa mencari kelas hypnobirting. Kelas prenatal hypnobirthing dan gentle birth di Bidan Kita dengan alamat Perumahan Cemara Hijau 2 no 7B, Gayamprit, Klaten bisa menjadi pilihan Anda. Di Kelas persiapan kelahiran ini akan mengajarkan Anda tentang semua pilihan Anda, dan memungkinkan Anda untuk membuat keputusan mengenai apa yang terbaik bagi Anda, dan bayi Anda.
Tips ke lima Sewa Pendamping persalinan profesional/Bidan ! kalau di luar negeri ada yang namanya ‘doula’. Kata 'doula' berasal dari Yunani kuno dan secara harfiah berarti 'seorang wanita yang melayani' dan sekarang digunakan untuk merujuk kepada seorang profesional terlatih dan berpengalaman yang memberikan dukungan fisik dan emosional berkelanjutan bagi ibu sebelum, selama dan setelah kelahiran. Dalam dunia kita yang semakin ‘serba medis’, doula adalah dukungan yang sempurna baik bagi ibu dan pasangan dalam memenuhi kebutuhan ibu fisik dan emosional sepanjang perjalanan kelahirannya. Doula bekerja dengan bidan atau dokter kandungan untuk memastikan Anda mengalami kelahiran harapan anda. Dengan endampingan doula saat proses melahirkanr, wanita yang bersain tidak pernah sendirian. Namun di Indonesia belum ada doula sampai saat ini untuk itu bisa Anda siasati dengan menyewa bidan yang sanggup memberi dukungan dan mendampingin Anda.
Penelitian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa ketika doula atau pendamping persalinan profesional menghadiri proses kelahiran:
- Wanita mengalami persalinan lebih pendek, lebih mudah dan lebih percaya diri
- Permintaan obat penghilang rasa sakit berkurang termasuk epidural
- Mengurangi kemungkinan untuk pemberian oksitosin untuk mempercepat persalinan
- Menyusui lebih mudah
- Laporan mereka secara keseluruhan jauh lebih puas dengan pengalaman kelahiran mereka
- kecemasan dan depresi sangat kurang
- kepuasan meningkat dengan pasangan mereka
Tips yang ke -enam menulis rencana melahirkan (birth plan). Birth plan masih sangatlah belum familiar di negara kita, namun harusnya kita sudah mulai untuk menulis ini. Dengan menulis birth plan ini, Anda mau tidak mau harus mmembaca dan mempelajari tentang proses persalinan! Sebuah rencana persalinan adalah alat yang hebat untuk meletakkan keinginan Anda untuk pengasuh Anda, dan memungkinkan Anda untuk secara sadar mempertimbangkan setiap aspek persalinanr Anda dan pilihan Anda untuk setiap tahap termasuk awal persalinan, saat mengejan (juga disebut kala 2) dan pos kelahiran. Sebuah rencana melahirkan pada dasarnya adalah garis besar Anda 'preferensi untuk kelahiran' . birth plan itu juga harus mencakup keinginan Anda untuk apa yang terjadi jika keadaan darurat muncul.  Memiliki rencana persalinan (birth plan) berarti Anda lebih menyadari pilihan Anda. Karena pada dasarnya Anda tidak dapat mengontrol proses persalinan normal tetapi Anda dapat mengontrol perencanaan dan pilihan yang Anda buat dan Anda memiliki hak itu, dan hak untuk melahirkan anak Anda tanpa kekecewaan atau penyesalan"
Bersiaplah jika kelahiran Anda tidak berjalan sesuai rencana sempurna Anda, namun dengan duduk dan membuat daftar keinginan Anda untuk setiap tahapan persalinan, paling tidak Anda lebih siap untuk APA yang mungkin terjadi dan APA yang akan Anda lakukan. Dengan sadar berpikir tentang hal ini Anda dapat lebih siap dan lebih mungkin untuk mencapai kelahiran yang Anda inginkan dan melihat kembali pada pengalaman Anda swbagai pengalaman yang positif. Hal ini juga dapat membantu mengurangi kemungkinan depresi pasca persalinan yang dapat dipicu oleh kekecewaan terhadap pengalaman kelahiran.
Tips ke-tujuh mempersiapkan tubuh Anda sebaik mungkin. Anda tidak mungkin pernah mendengar tentang pijat perineum, itu adalah salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk tubuh Anda untuk mencegah robekan atau risiko episiotomi. Seiring dengan mengakrabkan diri dengan otot dan perasaan peregangan yang akan Anda alami saat persalinan, pijat perineum membantu memastikan kelancaran persalinan dan pemulihan lebih cepat. 

Nutrisi yang baik pada kehamilan memastikan awal terbaik untuk bayi Anda. 

aspek emosional juga penting dalam kehamilan. Jika ada konflik dalam hubungan dengan ayah bayi, penting untuk mengambil waktu untuk menyelesaikan masalah sebelum kelahiran. Ini berlaku juga untuk anggota keluarga dekat juga, karena dapat mempengaruhi kelahiran itu sendiri. Kadang-kadang konselor diperlukan atau bisa menjadi teman, anggota keluarga, bidan atau orang lain.
Kehamilan, kelahiran dan keibuan membawa kita sangat dekat dengan spiritualitas kita, inti dari siapa kita. Banyak wanita memiliki pengalaman spiritual pada saat kelahiran serta pengalaman fisik yang baik. Hal ini penting bagi perempuan untuk berhubungan dengan naluri dan intuisi, mengetahui batin mereka.
Tips ke-delapan membiasakan diri dengan teknik penghilang rasa sakit alami
- Berlatih relaksasi hypnorbirthing selama kehamilan.
- Gunakan afirmasi dan visualisasi selama kehamilan.
- Buatlah tubuhi Anda senyaman mungkin.
- Bawa kenyamanan rumah ke rumah sakit atau klinik bersalin.
- Apakah itu hangat dan gelap?
- Pergi tentang rutinitas sehari-hari Anda selama awal persalinan - tidur jika malam.
- Makan dan minum sesuai dengan kebutuhan Anda
- Pindah. Berjalan di dalam atau di luar, menggunakan bola persalinan /birthing ballr, slow dance – gerakan seperti goyang inul sangat membantu.
- Menyerah pada kekuatan kontraksi dan kekuatan tubuh Anda, serta menerimanya.
- Memainkan musik yang Anda sukai, yang membantu Anda bergerak lebih jauh ke dalam persalinan, atau yang menenangkan Anda.
- Bersyukurlah bahwa Anda akan bertemu bayi Anda segera.
- Menyuarakan gumaman (Chantting, Humming). Tenang dan buka rahang Anda. Ini akan menenangkan bagian bawah tubuh Anda.
- Ketahuilah bahwa Anda dapat melakukan ini.
- Visualisasikan bayi Anda bergerak turun.
- Cobalah aromaterapi. Pijat dengan minyak esensial
- Berendam dengan air hangat.
- Memiliki seorang pendamping yang mau memberikan pijatan pada kaki Anda, atau di mana saja yang terasa baik.
- Jangan mencoba untuk melarikan diri rasa saki.
- Merasakan kasih orang di sekitar Anda.
- Berbicara dengan bayi Anda.
- Lakukan apa yang tubuh Anda beritahu Anda untuk melakukan.
- Bernapas.
- Percaya diri sendiri.

Tips ke sembilan 'monyet membiarkan Anda melakukannya! "Salah satu kutipan favorit saya dari bidan US Ina Mei Gaskin adalah' membiarkan monyet Anda melakukannya!" dia mengacu pada primata dimana membiarkan batin Anda mengambil alih proses kelahiran. Dengan mengikuti irama dan membiarkan bathin anda mengambil alih proses persalinan akan menyebabkan tubuh Anda melakukan apapun yang Anda ingin rasakan selama persalinan. Ini mungkin termasuk masuk ke air, atau melepas semua pakaian Anda, atau bahkan mengaum seperti singa, jika anda merasa lebih baik ketika melakukannya! Jangan biarkan pikiran Anda yang terlalu aktif mengganggu proses kelahiran alami, tubuh Anda secara naluriah akan tahu bagaimana yang terbaik untuk kelahiran bayi Anda tanpa bantuan dari pikiran rasional (atau berpikir). Berikut ini contohnya bedanya monyet dengan kita:
- Monyet itu tidak berpikir teknologi yang diperlukan untuk persalinan mereka
- Monyet itu tidak terobsesi tentang tubuh mereka yang tidak memadai untuk melahirkan secara alami
- Monyet itu tidak melakukan hitungan matematika tentang dilatasi/pembukaan serviks mereka untuk berspekulasi kira-kira seberapa lama proses persalinan akan berlangsung karena seperti kiita tahu teori matematis persalinan menyatakan bahwa pada ibu yang pertama kali melahirkan untuk mencapai persalinan mulai dari pembukaan 1 cm memerlukan waktu lebih dari 8 jam untuk mencapai pembukaan 5 cm dan dari 5 cm ke pembukaan 10 cm memerlukan waktu > 5 jam karena 1 jam penambahan nya adalah 1 cm
- Monyet ketika bersalin langsung mengambil posisi yang terasa terbaik, bukan satu yang diperintahkan untuk dilakukan. Lihat saja tidak ada monyet yang melahirkan dengan posisi terlentang! Ketika proses persalinan mereka mengambil posisi secara bebas bahkan berganti-banti ketika mengejan ini untuk mencari posisi yang nyaman dan terasa “conect” atau nyambung ketika dia mengejan.
Tips ke sepuluh “memiliki kepercayaan dalam tubuh Anda!” Tubuh Anda secara naluriah tahu bagaimana untuk melahirkan bayi anda. Setelah semua, sudah melakukan pekerjaan yang cukup sempurna untuk 9 bulan terakhir tanpa membutuhkan intervensi.  Jutaan tahun kerja evolusi berarti dikendalikan oleh bagian yang paling primitif dari otak kita - tidak 'logika' atau berpikir.
Ingat bahwa 'rasa sakit' hanyalah sebuah pesan ke otak Anda. Anda memiliki kontrol alami atas berapa banyak rasa sakit yang mempengaruhi Anda. Pelajari hypnobirthing adalah cara terbaik untuk memiliki persalinan yang bahagia di mana obat-obatan untuk penghilang rasa sakit bahkan tidak akan memasuki pikiran Anda. Tubuh kita yang ajaib dan dirancang untuk melakukan hal yang mengagumkan. Jadi sambut bayi Anda dengan cinta dan sukacita.
Semoga tips diatas bermanfaat bagi Anda
selengkapnya..

15 Cara mengurangi rasa sakit saat persalinan

15 Cara mengurangi rasa sakit saat persalinan


Lagi-lagi saya menulis tentang bagaimana cara Anda mengurangi rasa sakit saat persalinan.
Mengapa?
Ya karena rasa sakit saat melahirkan adalah hal yang paling ditakuti oleh ibu hamil. Wajar memang…apalagi hamil pertama kalinya. Tapi dari awal saya katakan bahwa bersalin itu nyaman karena saya pun merasakan demikian saat melahirkan anak saya. Memang tidak semua ibu akan seberuntung saya, namun saya katakana sekali lagi bahwa sakit adalah persepsi. Dan Dick Read dan Velvoski menyatakan bahwa rasa nyeri dan sakit bukan merupakan bagian dari proses persalinan sendiri, tetapi merupakan hasil pengaruh sosial, budaya, dan faktor emosi ibu.

Nah berikut ini 15 cara mengurangi rasa sakit saat persalinan yang mungkin bisa menginspirasi Anda semua:

1. Lupakan ketakutan Anda.
Pada dasarnya, ada koneksi antara rasa takut dengan rasa sakit. Efisiensi otot rahim tergantung pada hormon sirkulasi hormone oksitosin pada tubuh ibu, dan sistem saraf. semua bekerja sama dan bersinergi. Rasa takut akan mengganggu keseimbangan system tadi. Ketakutan dan kecemasan menyebabkan tubuh Anda memproduksi hormon stres yang berlebih sehingga justru menyebabkan peningkatan rasa sakit. karena ketika Anda takut produksi hormone stress yaitu adrenalin meningkat sehingga ini akan mengurangi produksi hormone oksitosin dan endorphin sehingga selain meningkatkan rasa sakit justru membuat proses persalinan semakin lama dan semakin menyakitkan, bahkan kadang-kadang bisa berhenti. Ketakutan juga menyebabkan reaksi fisiologis yang mengurangi aliran darah dan dengan demikian suplai oksigen ke rahim juga berkurang.
2. Diskripsikan Apa ketakutan Anda.
Secara spesifik apa yang Anda takutkan tentang proses persalinan dan melahirkan? Apakah Anda takut sakit, misalnya, telah memiliki pengalaman negatif dengan rasa sakit di masa lalu? Apakah Anda takut sesar atau takut dilakukan episiotomy lalu di jahit? Apakah Anda takut bahwa Anda akan kehilangan kontrol ketika bersalin? Apakah Anda memiliki ketakutan tentang masalah dengan bayi? Cobalah mendaftar dan menulis semua ketakutan Anda dan dan tulislah apa yang dapat Anda lakukan untuk menghindari rasa takut agar tidak menjadi kenyataan. Lalu lakukan relaksasi hypnobirthing untuk mengeliminasi ketakutan dan mengubah rekaman negative di dalam pikiran bawah sadar Anda.
3. Buka Wawasan.
INGAT!!!! Pengetahuan adalah KUNCI!!! Semakin banyak Anda tahu, akan semakin sedikit rasa takut Anda. Sadari bahwa proses persalinan itu unik dan tidak akan sama antara ibu yang satu dengan ibu yang lainnya. masing-masing pengalaman persalinan ibu selalu berbeda. Ada sensasi (alias "rasa kurang nyaman") yang akan selalu terjadi antara kontraksi pertama dan saat melahirkan bayi. Jika Anda memahami apa yang terjadi dan mengapa, dan apa yang mungkin akan anda rasakan, Anda tidak akan terkejut. Ini akan sangat membantu sehingga kebanyakan ibu merasa yakin bahwa mereka dapat menangani “rasa” dip roses persalinan. Mengikuti kelas prenatal seperti kelas persaiapan persalinan, satau kelas relaksasi hypnobirthing akan sangat membantu Anda memahami apa yang terjadi dan mengapa. Seperti di kelas hypnobirthing prenatal class di BIDAN KITA, Anda akan diajari banyak hal dari A sampai Z tentang persalinan. Inilah yang membantu Anda menjadi lebih siap menghadapi “hari Besar” nanti, selain itu di kelas ini akan di bahas tentang rasa khusus yang mungkin akan anda rasakan, karena ini akan tergantung pada situasi tertentu setiap wanita dan kemampuannya untuk bekerja sama dengan kekuatan tubuhnya dalam persalinan.
4. Mempekerjakan tenaga professional untuk support
Seorang wanita yang berpengalaman, ini bisa bidan atau orang yang dididik khusus untuk pendampingan persalinan akan membantu Anda menginterpretasikan sensasi Anda selama persalinan, menawarkan saran untuk mengelola rasa sakit Anda, dan membantu Anda memahami dan berpartisipasi dalam mengambil keputusan medis. Memang akan membutuhkan cost khusus, namun jika ini adalah salah satu cara yang ampuh..dan memang ampuh, mengapa tidak?
5. Kelilingi diri Anda dengan bidan, dokter, suami, keluarga yang tak kenal takut.
Ini agak sulit memang namun bisa diupayakan. Makanya akan lebih baik Anda mengenal dahulu siapa bidan yang akan mendampingi atau membantu proses persalinan Anda. Ketakutan itu menular. Pastikan Anda tidak membiarkan rasa takut ada dan semakin menjadi di ruang bersalin. Dan bukan hanya bidan sebenarnya. Tapi suami, ibu atau pendamping persalinan Anda nanti jangan biarkan mereka merasa takut dan cemas. Karena ini akan “menginfeksi” Anda. Nah untuk menghindari hal ini terjadi cobalah ajak mereka untuk melihat atau menonton video tentang persalinan agar mereka lebih “familiar” dengan proses tersebut.
Karena ketika mereka tidak memahami proses persalinan, ketika Anda merasa kesakitan, meraka akan cemas dan mereka merasa sangat kesal karena mereka tidak dapat "memperbaiki" itu. Maka, Siapkan pasangan Anda untuk persalinan normal. Katakan padanya apa yang mungkin terjadi jika peristiwa tidak berjalan seperti yang direncanakan.
6. Hindari pengulangi atau mengingat rasa takut.
Jangan membawa beban yang menakutkan dari masa lalu Anda ke ruang bersalin. Artinya adalah, jika Anda mengalami trauma akan persalinan yang sebelumnya, usahakan hilangkan trauma tersebut dan jangan mengingat-ingat lagi proses yang lalu. Untuk itulah relaksasi hypnobirthing sangat di perlukan untuk “reprogramming”.
7. Ambil tanggung jawab untuk keputusan dalam persalinan Anda.
Yang perlu diingat adalah mulailah menyadari bahwa semua intervensi terhadap alam pasti ada konsekuensinya. Jadi jika Anda takut merasakan rasa sakit lalu Anda memutuskan untuk melakukan epidural atau SC saat melahirkan tentunya Andalah yang bertanggung jawab terhadap semua resiko dan konsekuensinya.
8. Pilih dokter atau bidan dengan bijaksana.
Apakah dokter atau bidan mengambil peran aktif dalam mengajarkan Anda tentang proses persalinan normal dan membantu Anda untuk mempercayai tubuh Anda untuk melahirkan?  Atau apakah orang ini membuat pola pikir yang menakutkan tentang kelahiran, mengisi pikiran Anda dengan segala kemungkinan apa yang bisa saja salah? Hati-hati saat memilih “provider” bunda, lihatlah dan selidiki apakan dokter atau bidan ini mendukung persalinan normal atau justru sebaliknya yaitu menganggap proses persalinan adalah peristiwa medis yang kerapkali berakhir di intervensi termasuk SC? Dan tolong jangan abaikan rasa “kurang sreg” ketika bertemu dengan bidan atau dokter Anda tiap kunjungan kehamilan. Dokter dan bidan yang baik biasanya akan memancarkan rasa nyaman dan energy itu akan Anda rasakan. Jadi pertajam “sense” Anda.
9. Memahami proses persalinan dan kelahiran.
Apakah Anda tahu apa yang terjadi selama kontraksi? Apakah Anda memahami bahwa mengubah posisi Anda untuk tegak dan mengubah posisi selama persalinan dapat mempengaruhi bagaimana proses persalinan Anda nanti?
10. Memahami alat-alat teknologi (seperti pemantauan janin elektronik) yang mungkin untuk digunakan selama persalinan Anda.
Apakah Anda yakin bahwa Anda memiliki pengetahuan cukup untuk berpartisipasi dalam keputusan tentang penggunaan teknologi dalam kerja Anda?
11. Sadar akan pilihan yang tersedia untuk menghilangkan rasa sakit secara medis , seperti obat dan anestesi epidural.
Jadi ketika anda memutuskan untuk mengambil “menu” yang tersedia di RS tersebut tentang penghilang rasa sakit, sadari dan gunakan BRAIN Anda. Ketahui keuntungan, resiko, alternative lain yang akan anda terima. Jadi jangan karena di RS tersebut tersedia layanan itu dan Anda di bujuk provider anda langsung mengiyakan tanpa mengetahui resikonya.
12. Memahami pentingnya melepaskan dan menyerah pada tubuh Anda selama persalinan.
Mempercayai tubuh Anda itu penting sekali. Karena sebenarnya tubuh seorang wanita diciptakan untuk melahirkan secara normal.
13. Belajarlah untuk rileks
Tenang itu penting! Tapi santai akan membantu memperlancar kemajuan persalinan Anda. Ketika semua otot- otot Anda Santai sementara hanya rahim saja yang berkontraksi, maka ini akan mengurangi ketidaknyamanan dan mempercepat kemajuan persalinan. Jika ada ketegangan di mana saja di tubuh Anda, terutama di wajah dan leher, ketegangan ini akan menyebar ke otot-otot panggul yang justru akan membuat menjadi semakin sakit. karena sebenarnya ketika kontraksi ada, otot panggul justru harus longgar dan santai. ketika Otot tegang maka rasanya akan lebih menyakitkan. Ketika otot-otot tegang ini akan melawan tubuh, kontraksi akan terjadi tanpa henti, dan hasilnya adalah rasa sakit. Kelelahan otot akan segera mengarahkan pada pikiran yang kelelahan, meningkatkan kesadaran Anda akan rasa sakit dan mengurangi kemampuan Anda untuk mengatasinya.
14. Belajarlah untuk santai untuk menyeimbangkan hormon untuk proses persalinan
Dua hormon membantu Anda membuat persalinan lebih efisien.
a. Hormon adrenal (juga disebut hormon stres) memberikan tubuh Anda kekuatan ekstra yang dibutuhkan dalam persalinan.  Selama persalinan tubuh Anda membutuhkan sedikit hormon stres untuk membantu Anda bekerja keras, tetapi ketika hormone ini berlebihan, tubuh Anda menjadi cemas dan tertekan, menyebabkan pikiran dan otot bekerja tidak efisien. Hormon stres bahkan dapat mengalihkan darah dari uterus/rahim ke organ-organ vital dari otak, jantung, dan ginjal.
b. Hormon Oksitosin, ini adalah hormone cinta yang mana ini sangat penting untuk membuat rahim berkontraksi, manfaatkan hormone ini baca di http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=260:oksitosin-the-love-hormone&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

15. Tenang untuk meningkatkan endorfin.
Hormon Endorphin hormone inilah yang harus di manfaatkan karena hormone inilah yang membantu Anda mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan selama proses persalinan. Namun hormone ini akan segera turun ketika Anda tegang dan cemas. Endorfin merangsang sekresi prolaktin, hormon santai dan "ibu" yang mengatur produksi susu dan memberikan dorongan psikologis terhadap kenikmatan ibu. Studi telah menunjukkan bahwa endorphin meningkat dengan tawa
Selain itu endorphin massage juga bisa membantu meningkatkan produksi hormone endorphin ini.
Nah demikianlah 15 cara untuk mengurangi rasa sakit saat persalinan. Semoga bermanfaat bagi Anda
Selamat mencoba
selengkapnya..

Pages

Pages - Menu

Popular Posts

Labels

Label

Blogroll

About

Blogger templates

Blogger news